Daerah  

Pemuda Jati Ternate Sosialisasikan Bahaya Miras dan Narkoba

Sosialisasi bahaya miras dan narkoba. (Isman/NMG)

TERNATE, NUANSA – Pemuda yang tergabung dalam komunitas Jati Remaja Kreatif (Jarket) menggelar sosialisasi bahaya miras dan narkoba, Sabtu (4/1) malam. Sosialisasi tersebut dirangkaikan dengan pagelaran pentas seni.

Kegiatan bertajuk ‘Say No To Drugs And Alcohol, Lindungi Masa Depanmu’, ini dihadiri perwakilan BNNP Maluku Utara, Kadis Pariwisata Kota Ternate, Polsek Ternate Selatan, Lurah Jati, dan masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Kadis Pariwisata Ternate, Rustam P Mahli, memberikan apresiasi atas diselenggarakannya kegiatan tersebut. Menurutnya, ini menunjukkan adanya kepedulian pemuda-pemudi dalam mengawal isu-isu yang berkembang di tengah masyarakat.

Bagi Rustam, Kota Ternate dikenal dengan potensi alam dan kekayaan alamnya. Karena itu, generasinya harus dijaga agar tetap sehat, produktif, dan jauh dari perbuatan merusak. Sebab narkoba dan alkohol bukan saja ancaman fisik dan mental, tapi juga merusak impian dan cita-cita serta merusak hubungan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru serta kesadaran dan cara mengatasi narkoba. Selain itu, kegiatan sosialisasi ini sebagai langkah nyata untuk melindungi masa depan generasi muda,” katanya.

Sementara itu, Mutia Tahir selaku perwakilan BNNP Malut dalam menyampaikan materi menjelaskan bahwa Indonesia saat ini masih dalam status darurat narkoba. Hal tersebut disebabkan karena meningkatnya kematian karena narkoba, dan korbannya kebanyakan masih berusia produktif.

“Pada usia tersebut harusnya bersekolah dengan baik, bekerja dengan baik, untuk membangun negara kita. Tapi karena terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika akhirnya mati sia-sia” jelas Mutia.

Mutia menuturkan, semakin banyak jenis dan macam variasi narkotika yang tersebar di Indonesia juga menjadi alasan Indonesia mengemban status darurat narkoba. Hingga saat ini, sambung dia, hampir 300 jenis narkotika golongan satu meningkat drastis dari sebelumnya yang hanya 80 jenis.

“Kita semua perlu waspada, jangan sampai karena ketidaktahuan, akhirnya terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika,” imbuhnya.

Anggota penyuluh ahli muda BNN tersebut menambahkan, saat ini metode penyebaran yang dilakukan para pengedar juga sudah sangat bervariasi. Mereka melakukan berbagai macam cara agar narkotika bisa sampai pada sasaran mereka.

“Hal seperti ini patut untuk kita semua waspadai, tiga faktor tersebut mengakibatkan Indonesia berada pada posisi darurat narkoba,” kata Mutia.

Kegiatan sosialisasi tersebut diakhiri dengan pementasan seni oleh anggota Komunitas Talent Jarket. (isn/tan)

Exit mobile version