JAILOLO, NUANSA – Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bakal mengungsikan warga yang masih berada di zona bahaya imbas erupsi Gunung Ibu. Itu karena status Gunung Ibu saat ini berada pada level IV (awas).
“Pada level IV ini, ada enam desa yang berada pada radius 6 kilometer harus dievakuasi atau dikosongkan,” ujar Bupati James Uang usai menggelar rapat evakuasi pengungsi Gunung Ibu di aula rapat ruang bupati, Jumat (17/1).
James menegaskan, warga harus segera dibawa ke tempat pengungsian, agar dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Warga enam desa yang bakal diungsikan di antaranya Desa Sangaji Nyeku, Soa Sangaji, Tuguis, Tugureba Sungi, Borona dan Todoke, Kecamatan Tabaru.
“Penduduk dari enam desa ini yang harus dievakuasi karena mereka berada di radius 5 sampai 6 kilometer. Mereka direkomendasikan untuk dikosongkan sementara,” jelasnya.
James mengimbau kepada camat dan enam kepala desa agar memastikan berapa jumlah penduduk yang berada di enam desa tersebut.
“Dalam dua hari sampai besok evakuasi ini berjalan, maka kurang lebih 2.900 jumlah warga yang bakal kita evakuasi,” katanya.
Selain itu, dalam rapat tersebut membahas kebutuhan warga yakni menyiapkan MCK, sanitasi dan tempat pengungsian serta segala fasilitas lainnya.
“Kami sebisa mungkin untuk persiapkan dengan baik sehingga masyarakat yang mengungsi ini kendati tidak senyaman di rumah, tapi paling tidak kita meminimalisir ruang-ruang untuk para pengungsi,” tuturnya.
Meski begitu, James mengaku baru satu desa yang bersedia untuk diungsikan, sementara lima desa lainnya masih ingin bertahan di rumah.
“Kita juga sudah bicarakan hal itu kepada enam kepala desa, kemudian ada pimpinan jemaat juga sama-sama kita edukasi mereka untuk dievakuasi,” ucapnya.
“Penduduk kadang belum memahami situasi ini, jadi butuh adanya edukasi supaya mau untuk diungsikan demi aman dan keselamatan,” sambungnya.
Sementara, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, menambahkan kehadiran pemerintah pusat sangat penting untuk melakukan pendampingan di fase kedaruratan.
“Kami yakin karena pembelajaran tahun lalu berjalan bagus dan optimal, kini kami hadir memastikan kesenjangan-kesenjangan yang terjadi sesegera mungkin diselesaikan,” cetusnya.
Raditya berkata, prioritas ini menjadi sangat penting sesuai yang disampaikan oleh Bupati, karena ini menjadi tugas bersama semua pihak.
“Yang terpenting juga di sini media juga menjadi literasi untuk masyarakat yang terdampak, sehingga teredukasi untuk menyelamatkan diri ke tempat yang aman,” ucapnya.
“Jadi mulai hari ini hingga besok untuk dilakukan evakuasi dan pastikan pengungsi berada di zona yang aman, kami dari pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan kementerian dan juga lembaga lain,” tambah dia.
Raditya menilai, kesiapan pemerintah daerah sangat bagus dan ada perkembangan serta evaluasi setiap hari demi memastikan semua berjalan baik dan optimal demi keselamatan masyarakat.
Komandan Posko Tanggap Darurat Penanganan Gunung Api Ib Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono mengaku pihaknya sudah mengerahkan 260 personel, Satpol PP dan tenaga kesehatan di lokasi untuk menyiapkan evakuasi masyarakat.
“Kemarin ada satu desa yang dievakuasi. Kami dalam dua hari ini bakal menyelesaikan proses evakuasi dan kita fokus pada pelayanan pengungsi,” ujarnya. (adi/tan)