LABUHA, NUANSA – Pembangunan sekolah unggulan ala Rusia di Kabupaten Halmahera Selatan menjadi perhatian serius DPRD Halmahera Selatan. Pasalnya, selain ada penambahan anggaran, proyek yang melekat pada Dinas Pendidikan Halsel ini rupanya belum tuntas 100 persen.
Amatan Nuansa Media Grup (NMG) di lokasi, beberapa sisi bangunan tersebut belum selesai dikerjakan, bahkan dipastikan pekerjaan ini akan memakan waktu yang cukup lama dan tentu anggaran yang dikucurkan jauh lebih besar.

Untuk memastikan keberlanjutan pekerjaan sekolah tersebut, Komisi I DPRD Halsel akan memanggil Dinas Pendidikan untuk rapat dengar pendapat (RDP).
“Ini jadi atensi kami di komisi I, karena Dinas Pendidikan adalah mitra kami. Untuk itu, kami jadwalkan dalam waktu dekat, paling lambat Selasa atau Rabu kita sudah on the spot dan RDP. Karena pembangunan ini anggarannya cukup besar, hampir Rp50 miliar,” ujar anggota Komisi I DPRD Halsel, Junaidi Abusama, Minggu (9/2).
“Jadi di RDP nanti kami ingin pertanyakan kenapa anggarannya sudah dianggarakan, kegiatannya belum selesai lalu anggarannya ditambah lagi. Ini yang akan kami soroti,” sambungnya.
Menurutnya, pembangunan sekolah yang dalam perencanaannya dikerjakan tahun 2023-2024 ini seharusnya sudah tuntas 100 persen.
“Perencanaan awalnya begitu. Harusnya ini sudah finishing dan tinggal diresmikan. Proyek ini bukan asal-asalan dibangun. Punya perencanaan jangka waktu pekerjaan, ditambah dengan anggaran yang cukup besar, tetapi kenapa pembangunan belum tuntas 100 persen?” tanya dia.
Politisi PKB ini lantas menduga bahwa proyek pekerjaan ini sengaja diperlambat agar proses penambahan anggaran terus dilakukan. Kata dia, sebagaimana pembangunan-pembangunan lain, di mana kegiatannya tidak selesai, anggaran terpakai habis dan setelah itu dilakukan penambahan lagi.
“Jangan begitu, ini pembangunan untuk daerah. Harus serius dikerjakan. Jangan seperti masjid raya, anggarannya dikucurkan terus, tetapi progres pekerjaannya tidak selesai” pungkas anggota DPRD dua periode ini. (rul/tan)