LABUHA, NUANSA – Komisi I DPRD Halmahera Selatan tidak yakin pembangunan sekolah unggulan ala Rusia bisa rampung 100 persen dalam waktu dekat. Pasalnya, komisi I menemukan sejumlah item kegiatan pembangunan baru mencapai 64 persen lebih. DPRD pun tidak meyakini bahwa progres pekerjaan ini akan rampung dalam waktu satu atau dua bulan ke depan.
“Kalau mau jujur, kami tidak yakin pembangunan ini akan selesai di bulan Maret sesuai permintaan kontraktor dan pengawas. Buktinya, beberapa item kegiatan saja masih di angka 60 sampai 80 persen lebih,” ujar anggota Komisi I DPRD Halsel, Junaidi Abusama, Jumat (14/2).
“Sementara kalau mau buat adendum lagi, ya harus dinas pendidikan berkoordinasi dulu dengan BPKP Maluku Utara. Itu pun harus merujuk pada LHP BPKP,” sambungnya.
Menurutnya, pembangunan sekolah yang melekat pada dinas pendidikan dengan anggaran Rp34,944,369,873.46 ini mestinya sudah rampung. Melihat pembangunan yang berjalan sudah hampir dua tahun, membuat politisi PKB itu merasa geram dan tidak habis pikir.
“Anggaran sebesar ini kalau dikerjakan serius harusnya sudah tuntas, dan sudah bisa digunakan. Bukan lagi diminta waktu atau adendum,” ujarnya.
Ia menyebut, item-item kegiatan yang belum rampung 100 persen yaitu pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMP yang progres fisiknya baru 85 persen. Kemudian, persiapan dan lingkungan (landscape) baru mencapai 90 persen dengan pagu anggaran Rp10.954.017.000. Sedangkan pekerjaan fisik yang sudah mencapai 90 persen, namun belum terpasang hanya paving block.
Pembangunan gedung kelas B dengan pagu anggaran Rp14.279.830.000 (empat belas miliar dua ratus tujuh puluh sembilan juta delapan ratus tiga puluh ribu rupiah) ini progres fisiknya 86 persen dari 24 ruang kelas, pemasangan tehel dan plafon 12 ruangan kelas, dan 12 ruangan kelas lainnya sementara pembuatan plafon.
Tidak hanya itu, pembangunan gedung aula dengan pagu anggaranRp4.599.815.000 (empat miliar lima ratus sembilan puluh sembilan juta delapan ratus lima belas ribu rupiah) ini baru mencapai 64 persen dengan progres pemasangan rangka atap baja berat.
Junaidi menyebut, item-item kegiatan ini telah memberikan gambaran dan fakta bahwa pekerjaan tidak bisa diselesaikan pekan depan.
“Sekali lagi kalau pribadi saya, saya tidak yakin ini akan selesai. Kita lihat saja berapa item kegiatan yang belum kelar, masih banyak. Jadi kalau mau dipaksakan untuk difungsikan, saya kira dipertimbangkan dulu,” tutur anggota DPRD dua periode itu.
Sembari menambahkan, kegiatan pembangunan sekolah unggulan ini sudah menjadi atensi komisi I DPRD. Selain itu, fraksi PKB juga telah bersikap dan akan mengawal proyek ini sampai tuntas. (rul/tan)