Gubernur Sherly Laos Perkuat Misi Dagang dan Investasi Malut-Jatim

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, secara resmi membuka Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur-Maluku Utara di Kota Ternate, Rabu (12/3). Acara ini dihadiri berbagai elemen strategis, termasuk Forkopimda Maluku Utara, pengurus kadin kedua provinsi, perwakilan OPD, serta 48 pelaku usaha dari Jawa Timur yang siap bertransaksi dengan para pelaku usaha Maluku Utara.

Dalam sambutannya, Sherly menyampaikan hubungan perdagangan antara Maluku Utara dan Jawa Timur harus semakin kuat dan lebih berimbang. Apalagi persahabatan erat antara kedua kepala daerah yang sangat harmonis. Ia juga menyoroti neraca perdagangan yang selama satu dekade terakhir selalu surplus di pihak Jawa Timur, sementara Maluku Utara masih mengalami defisit perdagangan.

Jawa Timur Selalu Surplus, Maluku Utara Harus Naikkan Ekspor

Menurut data BPS dan Kementerian Perdagangan, perdagangan antar kedua provinsi terus mengalami kenaikan signifikan. Lihat saja, pada tahun 2015, volume perdagangan Rp72 miliar (Jatim surplus + Rp68 miliar). Tahun 2019, volume perdagangan naik 10 kali lipat menjadi Rp800 miliar (Jatim surplus + Rp200 miliar).

Tahun 2020, volume perdagangan melonjak fantastis Rp2,2 triliun (Jatim surplus + Rp371 miliar), kemudian tahun 2022–2023, akibat Covid-19, volume turun ke Rp1 triliun (Jatim tetap surplus + Rp400 miliar). Dan tahun 2024 (proyeksi) diperkirakan meningkat kembali menjadi Rp1,3 triliun.

Menanggapi angka tersebut, Sherly menegaskan, sudah saatnya Maluku Utara meningkatkan ekspor dan mengurangi defisit perdagangan.

“Saya baru paham, pantas rombongan Jatim makin ramai datang ke sini, naik terus perdagangan dengan Malut,” ujarnya sambil bercanda, yang disambut tawa hadirin.

“Tapi, Mbak Khof, tahun depan tolong bantu supaya kami jangan defisit terus ya. Beli lebih banyak dari kami. Kasian uang kami defisit pergi ke Surabaya terus,” sambungnya dengan nada bercanda.

Untuk itu, Sherly menginstruksikan OPD dan pelaku usaha Maluku Utara untuk meningkatkan daya saing, meningkatkan nilai tambah dengan local-processing, dan ekspor komoditas unggulan.

Arahan khusus dari Gubernur Maluku Utara:
✔ Pastikan volume perdagangan terus meningkat! → Dengan meningkatkan efisiensi tol laut, menurunkan biaya transportasi, serta mempermudah perizinan bagi pelaku usaha.
✔ Perbaiki neraca dagang! → Maluku Utara harus memperbanyak produk yang diekspor ke Jawa Timur.
✔ Target dalam dua tahun: Neraca perdagangan lebih berimbang!

“Kita harus jualan lebih banyak kalau perlu. Kalian sanggupkah tarada?” tanya gubernur.

Komoditas Unggulan Maluku Utara dan Potensi Baru

Saat ini, komoditas utama Maluku Utara yang diekspor ke Jawa Timur meliputi:
✔ Rempah-rempah (biji pala, bunga pala, kapulaga)
✔ Hasil perikanan (ikan beku, daging ikan)
✔ Kayu, kelapa, dan kakao
✔ Skrap logam (besi dan aluminium)

Sementara itu, komoditas yang dikirim Jawa Timur ke Maluku Utara meliputi:
✔ Barang manufaktur (sepeda motor, kendaraan bermotor)
✔ Besi dan baja
✔ BBM/minyak petroleum
✔ Beras, ayam potong, telur, daging, dan produk pangan beku

Gubernur Maluku Utara juga menyoroti peluang baru dalam sektor pertanian, salah satunya adalah nanas jumbo organik dari Jember.

“Saya sudah coba, rasanya top! Bayangkan kalau nanti Maluku Utara bisa panen nanas jumbo. Sekumbo harapan kita untuk ekonomi yang makin maju di sini,” ujar Sherly Laos.

Persiapan Misi Dagang Balasan ke Jawa Timur

Sebagai bentuk sinergi lanjutan, Gubernur Sherly Laos juga menegaskan bahwa Maluku Utara akan menggelar Misi Dagang Balasan ke Jawa Timur.

“Mbak Khof, hari ini kami menerima panjenengan dengan tangan terbuka. Tapi jangan kaget ya kalau nanti kami gantian datang ke Jawa Timur dengan rombongan besar! Kami mau jualan, belajar, sambil cari duit di Jatim, tolong dibukakan pintu selebar-lebarnya,” ujar Sherly dengan semangat.

Dalam kunjungan tersebut, Maluku Utara akan mempelajari langsung:
🔹 Koperasi dan UMKM Jawa Timur yang sukses memberdayakan ekonomi rakyat.
🔹 SMK Digital dan sistem pendidikan berbasis teknologi yang telah diterapkan di Jawa Timur.
🔹 Pemerintahan berbasis digital untuk meningkatkan efisiensi birokrasi.
🔹 Hilirisasi industri agar produk Maluku Utara tidak hanya dikirim mentah, tetapi diolah untuk nilai tambah lebih tinggi.
🔹 Pengembangan pertanian dan budidaya buah unggulan seperti nenas jumbo.

“Setelah pertemuan ini, kita harus memastikan hubungan dagang kita semakin kuat, semakin berimbang, dan membawa manfaat bagi kedua provinsi,” tegas Sherly.

Sebagai bagian dari misi dagang ini, dilakukan penandatanganan komitmen transaksi perdagangan antara pelaku usaha Jawa Timur dan Maluku Utara, yang disaksikan langsung oleh Gubernur Khofifah dan Sherly Laos.

Nilai transaksi tahun ini diproyeksikan mencapai lebih dari setengah triliun rupiah, menjadikannya salah satu misi dagang terbesar yang pernah dilakukan.

“Semoga ini menjadi langkah awal untuk terus berkolaborasi meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, kuat, dan inklusif,” ujar Sherly.

Sembari menegaskan komitmen Maluku Utara untuk membangun perdagangan yang lebih berimbang dan meningkatkan daya saing produk lokal. (tan)