Daerah  

Banjir Rendam Desa Bobanehena, Warga Desak Perbaikan Drainase

Kondisi TK Pembina Negeri 1 Halmahera Barat pasca banjir. (Haryadi/NMG)

JAILOLO, NUANSA — Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, sejak Sabtu malam (21/6) hingga Minggu (22//6) dini hari, mengakibatkan puluhan rumah warga di Desa Bobanehena terendam banjir. Air mulai masuk ke rumah sekitar pukul 23.00 WIT dengan ketinggian antara 50 hingga 80 sentimeter di sejumlah titik.

Banjir juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum. Pagar beton TK Pembina Negeri 1 Halmahera Barat roboh diterjang arus, sementara lumpur dan air menggenangi ruang kelas, toilet, hingga rumah guru.

Meski air mulai surut pada pukul 01.24 WIT, sebagian warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Sebagian lainnya tetap bertahan di rumah meski dalam kondisi waspada.

Warga Keluhkan Proyek Drainase Tak Tuntas

Sejumlah warga menilai banjir diperparah oleh proyek saluran air (drainase) yang dibiarkan terbengkalai. Ramlan Idris, warga setempat, menyebut penggalian jalur air oleh pemerintah daerah dan desa justru memperburuk kondisi saat hujan deras turun.

Penggalian drainase yang ditinggalkan Dinas PUPR Halbar. (Haryadi/NMG)

“Setelah lokasi jalur air disepakati, seharusnya pekerjaan dilanjutkan. Bukan ditinggal begitu saja. Setiap hujan turun, air membawa material seperti batu dan tanah yang memperparah banjir,” kata Ramlan.

Ia juga menambahkan, pekerjaan saluran air seharusnya dilakukan dari bagian hulu terlebih dahulu agar tidak memicu pelebaran jalur dan luapan ke pemukiman warga.

“Jika drainase dibangun permanen, yang mengalir hanya air. Tapi sekarang, air membawa material yang bisa timbulkan kerusakan bahkan korban jiwa,” ujarnya.

Ramlan juga menyesalkan sikap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Halmahera Barat yang dinilai kurang serius menangani masalah ini. Meski Kepala Dinas PUPR, Fachlis Sangkali, sempat menjanjikan kelanjutan pekerjaan, namun belum ada realisasi hingga saat ini.

“Kalau memang belum siap dikerjakan, jangan gali dulu. Jalur air ini langsung mengarah ke rumah warga. Apakah harus tunggu ada korban jiwa dulu?” tegasnya.

BPBD Kerahkan Alat Berat dan Dirikan Dapur Umum

Menanggapi kondisi tersebut, Sekretaris BPBD Halmahera Barat, Ade Fabanyo, menyatakan pihaknya telah menurunkan satu unit ekskavator dan dua dump truck untuk membersihkan timbunan material dari pemukiman warga.

“Volume material terlalu besar untuk dibersihkan secara manual. Karena itu kami bantu dengan alat berat,” jelas Ade.

Selain itu, BPBD juga mendirikan dapur umum di salah satu rumah warga untuk menyediakan kebutuhan makanan bagi warga terdampak dan para relawan.

Ade juga mengimbau warga agar tetap waspada, mengingat potensi hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. (adi/tan)