SOFIFI, NUANSA – Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Provinsi Maluku Utara memberikan rincian total nilai proyek 2025 yang ditender. Kepala BPBJ Maluku Utara, Hairil Hi Hukum, mengatakan hingga per awal Juli 2025, totalnya mencapai Rp68.438.245.451.
Hairil menyebutkan, angka tersebut bersumber dari tender pekerjaan konstruksi, pengadaan barang dan jasa lainnya. Termasuk jasa konsultansi perencanaan dan pengawasan.
“Proses pemilihan penyedianya telah sampai pada tahap kontrak melalui LPSE,” ujarnya saat diwawancarai di Kantor Gubernur Maluku Utara, Selasa (8/7).
Sedangkan nilai paket yang belum dilelang, Hairil bilang masih terbilang cukup besar, yaitu Rp278.482.319.169.
“Nilai pagu tender pekerjaan konstruksi, pengadaan barang dan jasa lainnya, serta jasa konsultansi perencanaan, dan pengawasan itu sudah tertayang di SIRUP,” ujarnya.
Hairil mengaku BPBJ Maluku Utara sebelumnya mendapat instruksi Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos untuk mempercepat proses pelelangan proyek.
“Kami telah diinstruksikan langsung oleh Ibu Gubernur Sherly Laos untuk mempercepat pelaksanaan pelelangan proyek, agar seluruh program kegiatan dapat segera berjalan sesuai target,” terangnya.
Instruksi itu, kata Hairil, merupakan bagian dari upaya pemerintah provinsi untuk mempercepat realisasi anggaran, serta mendorong pelaksanaan pembangunan yang tepat waktu di tahun anggaran berjalan.
“Persentase realisasi lelang dari 100 persen total proyek yang direncanakan oleh organisasi perangkat daerah (OPD), baru sekitar 20 persen yang masuk tahap lelang melalui BPBJ. Sisanya, sekitar 80 persen proyek belum dilelang, karena dokumen-dokumen dari OPD belum masuk ke BPBJ,” pungkasnya. (ano/tan)