Ragam  

Sofyan Abidin: Jalan Terjal Sang Pejuang, Siap Menuju Puncak HIPMI Maluku Utara

Sofyan Abidin, bakal calon Ketua Umum HIPMI Maluku Utara.

NUANSA, TERNATE – Nama Sofyan Abidin mungkin tidak sering menghiasi halaman utama media. Namun, di balik nama itu tersimpan kisah perjuangan yang luar biasa, sebuah potret nyata dari ketangguhan dan semangat seorang pejuang sejati. Lahir di Sagawele, sebuah desa kecil yang terpencil di Pulau Kayoa pada tahun 1986, pria yang akrab disapa Opan ini tidak pernah menyangka bahwa jalan hidupnya akan membawanya mengarungi lautan tantangan, jauh dari kampung halaman. Ia adalah gambaran nyata, bahwa perjalanan panjang dan peradaban besar ummat manusia, selalu dimulai dengan satu langkah kecil.

Kisah pendidikannya adalah cerminan dari kegigihan. Awal menempuh pendidikan di SMP Negeri 1 Tidore, takdir membawanya kembali ke tanah leluhur untuk menamatkan pendidikan di MTs Negeri Tahane, Makean Pulau. Dari sana, ia kembali merantau, kali ini ke Ternate, untuk menimba ilmu di SMK Negeri 1 Ternate. Di sekolah kejuruan ini, ia akrab dengan dunia angka dan ekonomi di jurusan akuntansi. Keputusannya setelah lulus SMK sungguh tak terduga. Ia melangkah lebih jauh dari pakemnya dengan memilih Jurusan Ilmu Pemerintahan di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU).

Masa-masa kuliahnya adalah potret nyata dari perjuangan. Ia menjalani hidup serba kekurangan, berpindah-pindah tempat tinggal, menumpang dari satu rumah ke rumah lainnya, baik itu di rumah kerabat, teman, atau bahkan di sekretariat komunitas mahasiswa. Namun, kesulitan ini justru membentuk mentalnya menjadi baja dan hatinya menjadi pribadi yang lebih terbuka, mudah bergaul, dan matang.

Prinsip hidup orang Makean yang ia pegang teguh, “Biar Rumah Tongka deng Tiang, Sekolah Tetap Harus Tamat,” bukanlah sekadar kata-kata, melainkan sebuah janji yang ia genggam erat. Filosofi ini menjadi cambuk semangat yang mengantarkannya meraih gelar sarjana pada tahun 2012. Setelah lulus, Opan membuat satu lagi keputusan besar yang berani: ia menikahi pujaan hatinya di Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.

Pernikahan yang jauh dari Ternate itu hanya dihadiri oleh segelintir kerabat, membuktikan bahwa kemapanan finansial bukanlah syarat mutlak, melainkan tekad dan kemantapan hati. Langkah besar ini memicu semangatnya untuk berjuang lebih keras, apalagi setahun kemudian, ia dikaruniai anak pertama. Ia menolak teori “Jangan menikah sebelum mapan” dengan membuktikan bahwa cinta dan keberanian adalah modal utama dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Sofyan Abidin (kanan), saat masih menjadi fasilitator BSPS Kementerian PUPR. Foto ini diambil saat sedang survei rumah tidak layak huni dari Patlean menuju Jara-Jara, Maba Utara, Halmahera Timur.

Perjalanan karier profesional Opan dimulai pada tahun 2013, saat ia terjun ke dunia konsultan perumahan melalui proyek Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian PUPR. Berkat etos kerja yang tinggi, kariernya melejit. Dari seorang surveyor, menjadi fasilitator di tingkat kabupaten, lalu ia dengan cepat dipercaya menjadi fasilitator di tingkat provinsi. Jabatan yang ia emban ini memberinya pengalaman dan jejaring luas hingga akhir tahun 2020. Setelah itu, ia mengabdikan diri selama dua tahun di program perhutanan sosial Kementerian Kehutanan RI di Halmahera Barat.

Namun, jiwa kewirausahaan dalam dirinya tak bisa dibendung. Setelah dua tahun, Opan merasa sudah saatnya merintis jalan sendiri. Di Halmahera Barat, ia bertemu seorang kolega yang memiliki visi serupa. Bersama-sama, mereka mendirikan usaha pengadaan bibit yang fokus pada penyediaan bibit untuk program-program pemerintah maupun pelaku usaha di sektor pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). Bisnisnya sukses besar. Ia berhasil membangun jejaring yang kuat, menjalin kemitraan yang ideal, dan mendapatkan kepercayaan penuh, sebuah aset tak ternilai yang ia jaga hingga hari ini.

Dengan modal pengalaman, kesuksesan, dan jejaring yang luas, Opan kemudian terpilih sebagai Ketua Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Halmahera Barat. Di bawah kepemimpinannya, HIPMI Halbar berkembang pesat dan menjadi organisasi yang disegani di kalangan pengusaha daerah. Setelah sukses mengemban amanah tersebut, kini dengan rekam jejak yang solid, Opan kembali siap melangkah lebih jauh. Ia telah memantapkan diri untuk maju dalam kontestasi Musyawarah Daerah (Musda) HIPMI Maluku Utara. Dengan visi, misi, dan program yang telah disusun matang, ia bersiap mengemban amanah baru. Mengemban tongkat estafet kepemimpinan HIPMI Maluku Utara adalah sebuah perjuangan baru yang sangat cocok dengan karakter dan semangatnya. Ini adalah babak baru dalam kisah hidup seorang Sofyan Abidin, dari seorang perantau muda menjadi wirausahawan berpengaruh yang menginspirasi. (kep)