LABUHA, NUANSA – Sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) Cipayung Plus Halmahera Selatan bakal menggelar aksi unjuk rasa, Selasa (2/9) besok. Cipayung Plus ini terdiri dari HMI, GMKI, GMNI, PMII, GAMKI dan GPM. Aksi tersebut menyikapi dinamika situasi nasional hari ini. Adapun titik aksi akan digelar di Kantor Bupati, Polres, Kejari dan DPRD Halmahera Selatan.
Kordinator aksi, Sefnat Tagaku, mengatakan situasi nasional hari ini merupakan sebuah wujud kondisi bangsa yang sementara tidak sehat. Karenanya, aksi solidaritas OKP Cipayung Plus ini merupakan panggilan moril anak bangsa.
“Sebagai generasi bangsa, kami merasa terpanggil untuk menyikapi hal ini, bahwa lembaga-lembaga negara yang diamanatkan untuk menjaga dan mendorong kepentingan rakyat tak lagi berada pada fungsi yang sebenarnya,” ucap Sefnat, Senin (1/9).
“Maka dari itu, kami datang mengingatkan dan menuntut yang menjadi bagian hak rakyat. Karena dalam kehidupan negara demokrasi, rakyat harus menjadi tuan dari segala bentuk program dan kebijakan negara ini,” sambungnya menegaskan.
Sekretaris DPC GAMKI Halsel itu menambahkan, pihaknya akan mengonsolidasikan seluruh lapisan masyarakat dengan menargetkan 1.000 massa untuk sama-sama berkontribusi dalam mendorong kepentingan rakyat.
Selain itu, ia meminta agar pihak aparat keamanan tidak melakukan langkah-langkah represif dalam mengawal aksi nanti, sehingga agenda yang tujuannya mengawal kepentingan rakyat ini bisa berjalan dengan aman dan damai.
“Kepolisian itu tugasnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, dan untuk menjaga itu bukan dengan cara represif. Kita semua berkepentingan untuk kemajuan negara kita terlebih khusus di daerah ini,” pungkas Sefnat.
Dalam agenda aksi tersebut, ada dua isu nasional yang dibawa, yakni Bubarkan DPR dan Copot Kapolri. Selain itu, ada 10 tuntutan yang akan disuarakan mulai dari persoalan korupsi, kekerasan seksual, lingkungan, problem pelantikan empat kepala desa, pendidikan, ekonomi, kenaikan pajak dan kesehatan di Halmahera Selatan. (tan)
