Hukum  

Kecam Aksi Represif Aparat, HMI Ternate Desak Kapolres Halmahera Selatan Dicopot 

Yusril Buang. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ternate mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian yang memukul Ketua Kohati Badko HMI Maluku Utara, Aisun Salim, saat aksi demonstrasi di Kabupaten Halmahera Selatan, Selasa (2/9).

Peristiwa itu terjadi ketika massa aksi menyuarakan tuntutan mereka di depan kantor pemerintahan daerah. Ketegangan mulai meningkat saat aparat mencoba membubarkan aksi secara paksa. Dalam situasi tersebut, salah seorang aparat diduga memukul Aisun yang juga mantan Ketua Kohati HMI Cabang Ternate itu hingga menimbulkan luka fisik dan trauma psikologis.

Formateur Ketua Umum HMI Cabang Ternate, Yusril Buang, menilai insiden ini adalah bukti nyata kegagalan kepemimpinan Kapolres Halsel. Menurutnya, kekerasan terhadap kader perempuan HMI bukan hanya melukai fisik, tetapi juga mencederai martabat gerakan mahasiswa dan merusak wajah demokrasi.

“Ini bentuk nyata arogansi kepolisian di bawah komando Kapolres Halsel. Dan Kapolres Halsel sudah tidak layak menjabat. Ia gagal mengendalikan anggotanya dan membiarkan kekerasan terhadap mahasiswa terjadi. Satu-satunya jalan, yaitu Kapolres Halsel harus segera dicopot,” tegas Yusril.

Yusril juga mengingatkan, jika pencopotan tidak segera dilakukan, maka jangan salahkan HMI bila Maluku Utara diguncang gelombang perlawanan yang lebih besar.

“Kasus ini tidak bisa ditutup-tutupi. Kapolda Malut wajib bertindak cepat. Jika tidak, HMI Cabang Ternate akan mengonsolidasikan 19 komisariat se-cabang Ternate untuk turun serentak dengan aksi lebih besar dan lebih keras,” pungkas Yusril. (tan)