google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Wagub Maluku Utara Pimpin Rakor Evaluasi Capaian Program Asta Cita Presiden

Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe. (Istimewa)

SOFIFI, NUANSA – Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, memimpin rapat koordinasi dan evaluasi capaian program pemerintah pusat di daerah bersama pemerintah kabupaten/kota, bertempat di Ruang Bidadari, Lantai IV Kantor Gubernur Maluku Utara, Kamis (18/9).

Rapat ini membahas capaian daerah sekaligus menyelaraskan langkah dengan program prioritas nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, di antaranya cek kesehatan gratis, makan bergizi gratis (MBG), stunting, Transformasi Ekonomi Terpadu (TEKAD), Koperasi Merah Putih dan penanggulangan kemisikinan.

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Rakor tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Ternate, Wakil Bupati Halmahera Tengah, Wakil Bupati Halmahera Timur, Wakil Bupati Pulau Taliabu, Kepala SPPG Malut, Asisten III Tidore Kepulauan dan Staf Ahli Bupati Halmahera Barat.

Maluku Utara terus memastikan bahwa pelaksanaan program prioritas Presiden Prabowo berjalan dengan maksimal dan menyentuh masyarakat. Sebagaimana diketahui, Maluku Utara terdiri dari 10 kabupaten/kota, 975 pulau, 118 kecamatan, 1067 desa dengan tantangan geografis, rentang kendali dan keterjangkauan layanan publik.

“Rakor ini menjadi ruang penting karena untuk memastikan masyarakat merasakan manfaat dari program nasional, maka kita harus menyamakan persepsi antarinstansi dan menyusun langkah konkret,” ucap Sarbin.

Pemerintahan Sherly-Sarbin berkomitmen seluruh kebijakan daerah selaras dengan Asta Cita Presiden.

“Dukungan nyata kabupaten/kota akan memastikan program pusat benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat Malut,” ujar Sarbin.

Kepala SPPG Malut, Muhammad Ramli, menegaskan kesinambungan sangat penting dalam upaya meningkatkan sumber daya pangan dan kesehatan masyarakat Maluku Utara menyeluruh melalui program prioritas nasional MBG.

Berikut data capaian MBG yang dibahas dalam rapat:

– Halmahera Barat 37.087 penerima manfaat baru aktif 1 dari 13 dapur

– Halmahera Tengah 21.761 penerima manfaat belum ada dapur aktif dari 8 dapur

– Halmahera Utara 65.186 penerima manfaat baru aktif 2 dari 22 dapur

– Halmahera Selatan 77.815 penerima manfaat baru aktif 4 dari 26 dapur

– Kepulauan Sula 32.643 penerima manfaat belum ada dapur aktif dari 11 dapur

– Halmahera Timur 28.566 penerima manfaat belum ada dapur aktif dari 10 dapur

– Morotai 26.780 penerima manfaat belum ada dapur aktif dari 9 dapur

– Taliabu 28.195 penerima manfaat belum ada dapur aktif dari 10 dapur

– Kota Ternate 54.031 penerima manfaat baru aktif 10 dari 19 dapur

– Kota Tidore Kepulauan 33.944 penerima manfaat baru aktif 1 dari 12 dapur

Ramli menjelaskan, saat ini SPPG Malut melayani balita, ibu hamil dan siswa. Untuk pelayanan balita dan ibu hamil tersedia di Kota Ternate dan Halmahera Barat, sedangkan untuk siswa sudah berlangsung di Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Barat dan Halmahera Utara.

SPPG Malut terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk terus meningkatkan pelayanan di seluruh kabupaten/kota. Selain itu, Ramli juga memastikan bahwa pelaksanaan MBG berimbas positif terhadap perekonomian masyarakat.

“Kami bekerja sama dengan BUMD dan Kopdes Merah Putih untuk menyediakan 3000-4000 penerima manfaat setiap harinya, dengan nominal valuasi perputaran ekonomi Rp1 miliar perbulan” jelas Ramli.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Maluku Utara, Dr. Giscard Kroons memulai laporannya bahwa PKG merupakan upaya strategis Presiden Prabowo.

Total sasaran CKG di Maluku Utara 1.355.622 sesuai data per 16 September 2025, jumlah pendaftar baru sebesar 165.706 (12,22%) dengan peserta diperiksa 151.412 (11,17%).

Taliabu menjadi kabupaten tertinggi capaian CKG dengan 12.187 (19,86%) diikuti Tidore Kepulauan 20.532 (17,05%) dan terendah di kabupaten Halmahera Utara 15.615 (7,52%).

“Masih minimnya payung regulasi, keterbatasan bahan medis habis pakai, keterbatasan sarana prasarana dan biaya operasional menjadi faktor penghambat,” jelas Giscard.

Lantaran masih rendahnya capaian CKG di Maluku Utara, maka ia meminta kepada seluruh wakil kepala daerah yang hadir dalam forum tersebut untuk bersinergi dengan Dinas Kesehatan kabupaten/kota dalam rangka melakukan langkah intervensi permasalahan diatas.

Sementara itu, Kepala Bappeda Maluku Utara, Sarmin S Adam, menjelaskan jumlah penduduk miskin Maluku Utara berada di angka 1.405.682 jiwa naik 1 persen atau bertambah 11.451 dari tahun 2024.

Paparan Kepala Dinas Koperasi UKM Maluku Utara, Wa Zaharia, mencatat kinerja sempurna dengan prosentase pembentukan KDMP Maluku Utara mencapai 100% atau 1185 Koperasi Desa/Kelurahan telah terbentuk. Begitu juga dengan penerbitan SK Satuan Tugas telah mencapai 100%.

Pemerintah melalui BKKBN memiliki program Gerakan Orang Tua Asih Cegah Stunting (Genting). Program ini menjadi garda terdepan mewujudkan masyarakat bebas stunting.

BKKBN Malut memaparkan, capain Genting di Maluku Utara menunjukkan catatan signifikan sebesar 77,3% dengan rincian jumlah sasaran yang menerima sasaran 1.667

Wagub Sarbin menegaskan pentingnya langkah nyata di lapangan.

“Kita ingin program nasional mendapat porsi implementasi yang tepat di Maluku Utara. Dengan komitmen bersama, MBG bisa berjalan baik, koperasi tumbuh sehat, stunting bergerak positif dan kemiskinan bisa diatasi,” tandasnya.

Rapat ini sebagai forum memperkuat fondasi pembangunan daerah dan mendorong percepatan pencapaian target Asta Cita Presiden. (tan)

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Exit mobile version