TERNATE, NUANSA – Oknum komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Ternate berinisial AT alias Asrul makin terancam dari posisinya sebagai anggota Bawaslu. Pasalnya, ia diduga terlibat dalam dugan penerimaan suap/gratifikasi ratusan juta. Uang tersebut diduga dipakai untuk mendongkrak perolehan suara oknum calon anggota legislatif di Pileg 2024, namun tidak sesuai yang diharapkan.
Karena itu, Lembaga Pengawasan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (LPP Tipikor) Maluku Utara bakal melakukan aksi demontrasi di Jakarta, tepatnya di kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Bawaslu Republik Indonesia.
“Pekan depan kita lakukan aksi di DKPP dan Bawaslu RI atas keterlibatan komisioner Bawaslu Kota Ternate yang diduga menerima suap saat legislatif (pemilu legislatif 2024),” ujar Ketua LPP Tipikor Malut, Zainal Ilyas, Jumat (3/10).
Menurutnya, gerakan yang dilakukan pekan depan merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Bawaslu Provinsi Maluku Utara yang telah menonaktifkan AT dari jabatannya. Proses secara etik kepada yang bersangkutan ini agar dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana perbuatannya.
“Kita kawal hingga ke DKPP dan Bawaslu RI, agar clear atas dugaan tersebut,” pungkasnya.
Sebelumnya, oknum anggota komisioner Bawaslu Ternate, AT, telah diperiksa oleh Bawaslu Provinsi Maluku Utara dan hasilnya telah disampaikan ke Bawaslu RI. (gon/tan)