TERNATE, NUANSA – Kepala Dinas PUPR Kota Ternate sekaligus Reformer Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat XIII BPSDM Jawa Barat, Rus’an M Nur Taib, menggagas rancangan aksi perubahan Strategi Akselerasi Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang yang Bersinergi atau disingkat SPIRIT MANDIRI.
Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinan strategis pejabat pimpinan tinggi pratama serta mempersiapkan pejabat untuk memimpin secara efektif dalam menghadapi tantangan birokrasi.
Secara harfiah, SPIRIT MANDIRI memiliki arti kekuatan batin yang mendorong seseorang untuk bertindak atau merasakan sesuatu dengan antusiasme dan tekad. Spirit juga dapat berarti semangat jiwa. Mandiri adalah kemampuan untuk mengambil keputusan bertanggung jawab terhadap diri sendiri yang tanpa bergantung pada orang lain.
Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, mengatakan pelatihan kepemimpinan tingkat XIII di Jawa Barat merupakan salah satu upaya strategis dalam membangun kapasitas dan kompetensi para aparatur sipil negara (ASN) yang profesional, inovatif, dan berdaya saing.
Menurutnya, aksi perubahan adalah manifestasi nyata dari pembelajaran yang telah dijalani selama proses pelatihan.
“Aksi perubahan bukan hanya sekadar proyek individu peserta, tetapi juga cerminan dari komitmen kita bersama untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan,” ucapnya saat membuka Focus Group Discussion (FGD) di aula Kantor Wali Kota Ternate, Selasa (7/10).
Rizal menegaskan, ide-ide kreatif yang dirancang oleh Kadis PUPR ini memberikan dampak positif bagi kemajuan instansi masing-masing, bahkan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
“Inovasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang. Oleh karena itu, saya berharap aksi perubahan ini dapat terus dikawal, diimplementasikan, dan dievaluasi agar memberikan hasil yang optimal,” terangnya.
Rizal turut mengingatkan kepada seluruh aparatur pemerintah bahwa peran sebagai ASN adalah menjadi motor penggerak perubahan demi mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa.
“Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus melangkah ke arah yang lebih baik,” tukasnya.
Sementara itu, Rus’an menambahkan, SPIRIT MANDIRI memiliki arti kekuatan batin yang mendorong seseorang untuk bertindak atau merasakan sesuatu dengan antusiasme dan tekad. Spirit juga dapat berarti semangat jiwa.
“Mandiri adalah kemampuan untuk mengambil keputusan bertanggung jawab terhadap diri sendiri yang tanpa bergantung pada orang lain,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, dalam proyek perubahan, ada beberapa tahapan yang dilakukan di mana yang paling umum yakni pembentukan tim eksternal dan internal.
“Dan tadi kami sudah bentuk tim eksternal, dari sebelumnya kita sudah laksanakan tim internal. Setelah dibentuk tim eksternal kita lakukan diskusi untuk Strategi Akselerasi Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang yang Bersinergi,” akunya.
Setelahnya, lanjut dia, pihaknya akan melaksanakan diseminasi atau sosialisasi di tingkat kecamatan yang melibatkan pihak kelurahan.
“Jadi ada tiga kecamatan yang nanti akan kami sosialisasi terkait dengan SPIRIT MANDIRI ini. Pertama di Kecamatan Ternate Selatan, Ternate Tengah dan Ternate Utara. Nantinya kita ambil satu kelurahan sebagai lokus, misalnya Ternate Selatan di Ngade, Ternate Tengah di Maliaro dan Ternate Utara di Tubo,” papar Rus’an.
Rus’an menegaskan, pihaknya akan mengundang seluruh kelurahan sebagaimana timeline yang sudah dibuat. Ia menambahkan, isu atau judul ini diambil karena dilihat pemanfaatan ruang yang terkendali bukan saja dari penataan ruang dalam hal ini dinas terkait, melainkan harus melibatkan juga dari tingkat bawah seperti aparat kelurahan dan masyarakat.
“Perlu membuat tim atau satuan tugas, sehingga peran masyarakat dilibatkan dalam pengendalian ruang di wilayahnya masing-masing. Jadi rohnya dalam proyek perubahan ini adalah melibatkan peran masyarakat dalam penataan ruang,” pungkasnya. (udi/tan)