Daerah  

Festival Nyao Fufu Menampilkan Potensi Perikanan dan Sejarah Bahari Maluku Utara

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara, Fauzi Momole.

NUANSA, TERNATE – Festival Nyao Fufu (FNF), yang sukses digelar di kawasan kampung nelayan Jolemajiko Dufa-Dufa, Kota Ternate, pada Senin (6/10), menjadi sorotan utama dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Provinsi Maluku Utara.

Acara yang merupakan kolaborasi apik antara Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara dengan masyarakat Kelurahan Dufa-Dufa ini, disebut sebagai momentum penting untuk menegaskan kekayaan sumber daya pesisir daerah.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara, Fauzi Momole, menyatakan bahwa FNF merupakan cerminan nyata dari potensi perikanan yang dimiliki Maluku Utara, khususnya Dufa-Dufa.

“Festival ini menggambarkan potensi perikanan daerah. Dufa-Dufa adalah kawasan pesisir yang beririsan langsung dengan laut. Menarikny, dalam bahasa Ternate, Dufa-Dufa berarti ‘tebing’,” jelas Fauzi.

Fauzi menambahkan, Dufa-Dufa memiliki tradisi panjang sebagai kampung nelayan. Asal-usulnya bermula dari pertemuan dua komunitas besar, yakni masyarakat dari Mareku dan Hiri.

“Keduanya menjadikan kawasan pesisir ini sebagai tempat persinggahan, hingga kemudian berbaur dan melahirkan generasi-generasi baru yang hidup dari hasil laut,” terangnya.

Menurut Fauzi, lokasi Dufa-Dufa yang strategis dan terbuka di pesisir menjadikannya tempat persinggahan nelayan. Ia menekankan peran vital komunitas ini terhadap perekonomian lokal.

“Dari sinilah lahir komunitas bahari yang menjadi bagian penting sejarah Ternate,” tambahnya.

Tujuan utama FNF, lanjut Fauzi, adalah menegaskan aktivitas nelayan Dufa-Dufa tetap eksis dan terus berkembang. Dari masa ke masa, aktivitas melaut telah bertransformasi, mulai dari penggunaan perahu kecil, motor tempel, hingga kini beralih ke kapal modern.

“Kehidupan nelayan Dufa-Dufa sangat berpengaruh terhadap perekonomian lokal. Ketika mereka tidak melaut, dampaknya bisa terasa pada inflasi daerah, terutama karena komoditas ikan cakalang menjadi andalan utama,” pungkasnya. (ano/kep)