Daerah  

Panen Perdana Terong di Ternate, Perkuat Produksi Lokal-Tekan Inflasi

Panen perdana terong di Kelurahan Bula, Kota Ternate. (Udi/NMG)

TERNATE, NUANSA – Pemerintah Kota Ternate menggelar panen perdana komoditas terong di Kelurahan Bula, Kecamatan Ternate Barat, Rabu (5/11). Panen perdana dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly.

Panen dilakukan di lahan seluas 900 meter persegi dengan 501 pohon terong menggunakan bibit Lezata F1 produksi Panah Merah. Tanaman tersebut diproyeksikan dapat dipanen hingga 20 kali dengan siklus panen setiap 60 hari.

Rizal mengatakan, budidaya komoditas terong menjadi salah satu langkah menjaga stabilitas pasokan pangan sekaligus menekan inflasi di daerah.

“Hari ini luar biasa. Komoditas yang selama ini menjadi penyumbang inflasi, sebagian kita datangkan dari luar. Langkah awal ini menjadi semangat bersama bagi Dinas Pertanian untuk memperkuat produksi lokal,” katanya.

Rizal juga menekankan pentingnya penggunaan pupuk bio organik sebagai upaya bertahap mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia.

“Produksi bisa lebih murah, kualitas lebih baik, sehat, dan ramah lingkungan. Ini menjadi tantangan bagi Dinas Pertanian agar terus mendorong gerakan ini,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik lahan sekaligus petani, Zulkarnain Mochtar, mengungkapkan rasa syukurnya karena panen perdana ini bahkan telah terjual.

“Panen perdana ini sudah dilelang, jadi sudah terbayar. Tentu kami sangat senang karena panen ini dihadiri langsung oleh sekda, Kadis Pertanian dan jajaran, serta berbagai pihak pendukung lainnya,” ucapnya.

Zulkarnain menambahkan, dengan perawatan ekstra, produksi bisa lebih dari 20 kali panen.

“Saat produksi habis, tanaman bisa dipangkas dan tumbuh tunas baru untuk panen berikutnya. Untuk panen awal, sekitar 50 kilogram terong dipasarkan dengan harga Rp15 ribu per kilo,” pungkasnya. (udi/tan)