TERNATE, NUANSA — Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-3 Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Maluku Utara berlangsung sukses dan menghasilkan keputusan penting bagi arah kepemimpinan organisasi ke depan.
Melalui proses musyawarah yang tertib dan penuh kebersamaan ini, Ade Suryani A Hi Syafii resmi ditetapkan sebagai Ketua JSIT Indonesia Wilayah Maluku Utara periode 2025–2029.
Muswil yang berlangsung pada Sabtu–Ahad, 22–23 November 2025, di Hotel Grand Majang Ternate, menghadirkan 18 kepala sekolah serta perwakilan guru dari seluruh sekolah anggota JSIT. Muswil ini menjadi momentum penguatan gerakan dakwah pendidikan dan konsolidasi organisasi wilayah.
Pada pembukaan, para peserta mengikuti sambutan dari unsur yayasan, pimpinan sekolah, dan perwakilan JSIT Indonesia. Agenda dilanjutkan dengan sidang pleno yang diikuti oleh 35 peserta penetapan dan 85 unsur peserta yang hadir secara keseluruhan. Sidang ini membahas laporan kepengurusan, arah kebijakan pendidikan, serta penyusunan struktur organisasi baru.
Hasil sidang menetapkan Ade Suryani A Hi Syafii sebagai Ketua JSIT Indonesia Wilayah Maluku Utara periode 2025–2029, menggantikan periode sebelumnya. Proses pelantikan digelar secara serentak dan daring bersama Provinsi Lampung dan Kepulauan Riau, dilanjutkan dengan penandatanganan Pakta Integritas sebagai bentuk komitmen menjalankan tugas dengan nilai tarbiyah dan amanah.
Dalam sambutannya, Ketua JSIT Wilayah Maluku Utara periode 2022–2025, Kadir Sero-Sero, menyampaikan muswil ke-3 JSIT Maluku Utara menjadi simbol keteguhan, kolaborasi, dan semangat baru dalam dakwah pendidikan.
“Praktik baik di sekolah JSIT bukan hanya untuk kita, tetapi untuk disebarkan dan memberi manfaat bagi semua,” ucap Kadir.
Sementara itu, Kepala Bidang Karakter JSIT Indonesia, Mas’ud, menegaskan muswil ini adalah momentum untuk memperbaharui niat, memperkuat kolaborasi, dan meluaskan manfaat.
“Kita bukan sedang bekerja sendiri, tetapi sedang berdakwah bersama untuk melahirkan insan cerdas dan berakhlak. Di JSIT, kita tidak bersaing, kita berkolaborasi,” tegas Mas’ud.
Acara ditutup dengan harapan terbangunnya sinergi yang lebih kuat dan keberlanjutan dakwah pendidikan di bumi Moloku Kie Raha. (tan)










