google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Masyarakat Hiri Curhat ke Gubernur Sherly soal Pelayanan Dasar 

TERNATE, NUANSA – Ratusan mama-mama bersama seluruh elemen masyarakat Pulau Hiri tumpah ruah menyambut kehadiran Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, di Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, Minggu (23/11).

Kehadiran gubernur perempuan pertama Maluku Utara itu disambut hangat, sekaligus membuka ruang dialog terbuka—format yang telah menjadi ciri khas kepemimpinan Sherly di setiap kunjungan kerja.

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Suasana pertemuan berlangsung akrab, namun penuh harapan. Satu per satu warga menyampaikan uneg-uneg mereka, dan Gubernur Sherly mendengarkan dengan saksama. Berikut rentetan curhatan masyarakat Hiri yang mencuat dalam dialog tersebut:

* Putusnya jalan penghubung Dorariisa–Tomajiko akibat banjir bandang Juni 2024;

* Kerusakan rumah warga akibat puting beliung di Dorariisa, Togolobe, dan Faudu;

* Rusaknya talud penahan ombak sepanjang ±1.000 meter di Dorariisa dan Tafure;

* Kerusakan Masjid Dorariisa pada bagian seng dan plafon karena usia;

* Dokter tidak standby dan pagar Puskesmas Faudu yang dinilai tidak layak;

* Permintaan rumpon dan kapal untuk nelayan;

* Kebutuhan jalan tani untuk mendukung sektor pertanian;

* Aspirasi penegerian SMAS Mafakati;

* Penguatan potensi wisata selam yang inklusif dan berpihak pada masyarakat lokal.

Gubernur Sherly menjawab seluruh aspirasi tersebut satu per satu, tanpa menghindar dan tanpa berjanji muluk. Beberapa persoalan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi langsung ditindaklanjuti di tempat.

“SMAS Mafakati akan kita proses penegeriannya,” tegas Sherly, disambut riuh tepuk tangan warga.

Untuk nelayan, gubernur langsung mengabulkan pengadaan rumpon satu unit untuk setiap kelurahan, serta memberikan kapal 3 GT sebagai dukungan armada.

“Rumpon diberikan tahun ini. Camat bertanggung jawab mengoordinasikan sampai barang diterima dan dimanfaatkan. Pajeko belum bisa, tetapi kapal 3 GT kita siapkan,” ujarnya realistis, menyesuaikan kemampuan keuangan daerah.

Di sektor infrastruktur, Sherly menginstruksikan dinas terkait bergerak cepat. Talud yang rusak, jalan putus, dan kerusakan lain akan diinventarisasi untuk menentukan langkah penanganan.

“Yang butuh biaya besar akan kita usulkan ke kementerian,” jelasnya.

Gubernur juga memastikan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Ternate, mengingat sebagian kebutuhan dasar masyarakat Hiri berada dalam kewenangan Pemkot.

Soal pariwisata, Sherly sepakat mengembangkan wisata selam yang inklusif dan berpihak pada masyarakat lokal, setelah mendengar persetujuan tokoh adat dan warga Hiri. Ia menegaskan bahwa pengembangan pariwisata harus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat.

Kehadiran Gubernur Sherly di Pulau Hiri bukan sekadar kunjungan kerja. Ia menjadi angin segar bagi enam kelurahan yang selama ini berharap besar pada perubahan. Lebih dari itu, momen ini menjadi titik awal untuk menjadikan Hiri tumbuh lebih sejahtera, lebih berdaya, dan lebih diperhatikan. (tan)

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Exit mobile version