TERNATE, NUANSA – Warga Kelurahan Sangaji Utara, Kota Ternate, menanam pohon pisang dan memblokade akses jalan setempat, Senin (1/12). Mereka kesal jalan rusak tak kunjung diperbaiki. Aksi ini bentuk protes terhadap Pemerintah Kota Ternate yang dinilai lamban menangani kerusakan jalan rusak tersebut.
Lubang yang menganga di sejumlah titik bukan hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Warga mengaku, kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung cukup lama tanpa ada kejelasan penanganan. Apalagi pada malam hari, kondisi jalan kian berbahaya karena minim penerangan.
“Lubangnya tidak kelihatan. Sudah sering warga hampir jatuh, sehingga kami melakukan protes dengan cara tanam pohon pisang dan menutup jalan,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Menurut dia, kerusakan jalan juga berdampak langsung pada biaya perawatan kendaraan. Ban sepeda motor kerap bocor, sementara suspensi mobil cepat rusak akibat menghantam lubang.
“Kalau hujan, lubangnya tertutup genangan. Bahkan kerusakan jalan bukan hanya tempat ini mulai dari arah Kelurahan Toboleu hingga jalan belakang Toloko,” ujarnya.
Warga mengaku keluhan ini telah disampaikan berulang kali kepada pihak kelurahan dan pemerintah kota agar merespons masalah tersebut. Namun, hingga kini belum ada perbaikan.
“Kami hanya diminta bersabar, tapi kondisi jalan malah makin parah bila belum diperbaiki,” kesalnya.
Mereka mendesak Pemerintah Kota Ternate segera turun tangan. Warga menilai pembiaran ini berpotensi memicu kecelakaan serius jika tidak segera ditangani.
“Kami hanya minta jalan ini secepatnya ditangani supaya pengendara roda dua maupun roda empat saat melintasi jalan ini merasa aman,” tandasnya. (udi/tan)
