TOBELO, NUANSA – Perayaan Natal Pemerintah Provinsi Maluku Utara tahun ini dipusatkan di Gereja GBI Yesus Itu Tuhan, Desa WKO, Tobelo Tengah, Halmahera Utara, Rabu (10/12).
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, hadir dan disambut dengan puji-pujian dari anak-anak dan jemaat gereja yang sejak sore menantikan kehadirannya.
Sherly membalas sambutan itu dengan senyum dan sapaan, sebelum mengambil tempat dalam ibadah yang berlangsung hangat dan khidmat.
Dalam refleksi Natal, Sherly membuka pengalaman pribadinya ketika menjalani masa sulit setelah ditinggal suaminya, Benny Laos. Ia mengaku menghadapi keterpurukan yang dalam, namun merasakan kasih Tuhan yang menguatkan.
“Kasih dari Tuhan mengubah hidup saya dari keterpurukan. Kasih mengantarkan saya menjadi kuat bersama anak-anak saya. Kasih membawa pengharapan sejati untuk bisa maju bersama rakyat Maluku Utara,” ujarnya.
Tak hanya berbagi refleksi, Sherly juga memaparkan beberapa program pemerintah, termasuk keberangkatan pendeta ke Yerusalem, bantuan untuk rumah-rumah ibadah yang diarahkan lebih adil, hingga percepatan penanganan proposal keagamaan. Ia berharap dukungan masyarakat agar program pemerintahannya dapat berjalan dengan baik.
Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty, turut menyampaikan pesan Natal. Ia menjelaskan tema PGI tahun 2025, “Allah Hadir Untuk Menyelamatkan Keluarga,” yang lahir dari meningkatnya persoalan keluarga—mulai dari perceraian hingga jeratan pinjaman online.
“Jika keluarga adalah aset bagi gereja dan bangsa, mengapa harus berantakan? Karena kurangnya komunikasi. Natal bukan sekadar memasang lampu, tetapi memancarkan harapan,” kata Manuputty.
Ia menambahkan bahwa keluarga adalah gereja kecil yang harus ditopang oleh pilar-pilar iman.
Ia menutup khotbah dengan harapan agar setiap keluarga memiliki komitmen membangun rumah tangga yang utuh dan bertumbuh dalam cinta kasih.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Maluku Utara, Amar Manaf, yang turut hadir, mengingatkan jemaat agar tidak melupakan pengorbanan Yesus yang mengajarkan keikhlasan dan kemanusiaan.
“Beragama harus berkemanusiaan. Kehadiran agama di tengah masyarakat harus mampu menjawab persoalan, seperti kesehatan, pendidikan, dan kemiskinan,” ujar Amar.
Ia menyoroti perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia agar agama tidak disalahartikan dan melahirkan kekerasan.
Amar berharap masalah kemiskinan umat beragama dapat segera diatasi. Kemenag, katanya, akan terus mendukung pembangunan rumah ibadah, baik masjid maupun gereja.
Usai ibadah, Gubernur Sherly menyerahkan bingkisan kepada para duda, janda, dan anak yatim piatu yang telah didata sebelumnya. Penyerahan itu menambah suasana hangat dalam perayaan yang dihadiri ribuan jemaat dari berbagai wilayah Maluku Utara.
Sejumlah pejabat pemprov, tokoh gereja, pimpinan organisasi, dan undangan lainnya turut menghadiri perayaan Natal yang digelar dengan dukungan penuh Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Halmahera Utara sebagai panitia penyelenggara.
