google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Peringati Hari Ibu, Gubernur Sherly Salurkan Bantuan dan Beri Motivasi ke Warga Binaan

TERNATE, NUANSA – Memperingati Hari Ibu (PHI) ke 97 tahun 2025, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda melakukan kunjungan kasih dan penyerahan bantuan bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Ternate, Rabu (17/12).

Acara yang mengusung tema “Perempuan Berdaya, Malut Bangkit”, itu menjadi momentum penguatan peran perempuan sebagai motor penggerak perubahan, meski di tengah keterbatasan.

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

​Dalam sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, yang dibacakan Gubernur pada acara tersebut, menekankan bahwa Hari Ibu di Indonesia adalah simbol perjuangan perempuan dalam merebut kemerdekaan dan mengisi pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.

Perempuan tidak hanya hadir sebagai pendamping, tetapi sebagai inovator dan pemimpin yang strategis di berbagai sektor.

Sebagai Gubernur perempuan pertama di Malut, ia juga turut memberikan motivasi emosional kepada para warga binaan. Dalam arahannya, ia mendorong para warga binaan untuk menguasai keterampilan, misalnya tenun sebagai bekal kemandirian ekonomi pasca-bebas.

​”Selain memasak, kerajinan tenun saat ini permintaan pasar untuk kain tenun Tidore, Ternate, dan Batik sangat tinggi dengan nilai jual yang menjanjikan. Dengan dukungan kerja sama dari Bank Indonesia, kami berharap ibu-ibu bisa mandiri secara ekonomi dan memiliki penghasilan tanpa harus meninggalkan peran sebagai ibu rumah tangga,” ujarnya.

​Selain memberikan bantuan fasilitas fisik, ia juga memberikan penguatan mental agar para perempuan di dalam Lapas Ternate tetap mengapresiasi diri sendiri dan memupuk kasih sayang untuk pemulihan jiwa.

​Sebagai bentuk nyata kepedulian, Gubernur Shrely menyerahkan sejumlah bantuan sarana prasarana untuk menunjang kreativitas dan kenyamanan warga binaan, bantuan itu di antaranya: perlengkapan tidur (kasur dan seprei), serta  peralatan keterampilan (Mikser, kompor, dan alat masak lainnya).

Terkait dengan itu, ​Kalapas Perempuan Kelas III Ternate, Agustina, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Gubernur Malut dan Dinas P3A atas perhatian yang diberikan. Ia menyebut bantuan ini sebagai motivasi besar bagi 29 warga binaan yang saat ini tengah menjalani masa pidana.

​”Alhamdulillah, tingkat kriminalitas di Malut tergolong sangat rendah dibandingkan kota besar seperti Jakarta. Kami berharap perhatian pemerintah terus berlanjut, terutama dalam pelatihan keterampilan agar bakat warga binaan terasah, dan mereka siap bangkit menjadi perempuan hebat setelah bebas nanti,” ujar Agustina yang pernah menjabat Kalapas Perempuan Jakarta.

Acara ini turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Malut, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Malut, serta sejumlah Ibu Ketua Forkopimda Maluku Utara. Kehadiran para tokoh  perempuan ini mempertegas kolaborasi lintas sektor dalam mendukung kesetaraan gender dan perlindungan hak perempuan di Malut.

​Kegiatan ditutup dengan sesi ramah tamah dan pesan damai  menyambut Natal, menekankan pentingnya hati yang bersih untuk memulai pemulihan hidup yang lebih baik. (ska)

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Exit mobile version