google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Daerah  

Wali Kota di HAJAT ke-775: Refleksi Sejarah Panjang Ternate sebagai Pusat Peradaban 

TERNATE, NUANSA – Upacara Hari Jadi Ternate (HAJAT) ke-775 yang mengusung tema “Melestarikan Budaya Tanah Leluhur” berlangsung khidmat di halaman Kedaton Kesultanan Ternate, Senin (29/12).

Upacara dipimpin oleh Lurah Dufa-dufa, M Irwan Ali, selaku pemimpin upacara, dengan Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman sebagai pembina upacara. Kegiatan ini turut dihadiri Sultan Ternate Hidayatullah Mudaffar Sjah, Forkopimda Ternate, pimpinan OPD Pemkot Ternate, perangkat adat kesultanan, serta tamu undangan lainnya.

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Seluruh rangkaian upacara dilaksanakan menggunakan bahasa daerah Ternate, disertai tari-tarian tradisional, pertunjukan adat, pembacaan sejarah terbentuknya Ternate, refleksi budaya, sastra lisan bahasa Ternate, serta sambutan Wali Kota Ternate.

Dalam sambutannya, Wali Kota M Tauhid Soleman menyampaikan bahwa peringatan Hari Jadi Ternate ke-775 bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi menjadi momentum refleksi atas perjalanan panjang Ternate sebagai pusat peradaban dan kebudayaan.

“Peringatan Hari Jadi Ternate ke-775 ini bukan hanya perayaan seremonial, tetapi titik refleksi atas sejarah panjang Ternate sebagai pusat peradaban, budaya, dan identitas yang membentuk kita hingga hari ini,” ujarnya.

Ia menegaskan, pelaksanaan HAJAT di lingkungan Kedaton Kesultanan Ternate memiliki makna mendalam karena merupakan pusat sejarah, adat, dan peradaban yang diwariskan para leluhur.

“Tema Melestarikan Budaya Tanah Leluhur adalah komitmen bersama untuk menjaga warisan budaya, adat, dan jati diri Ternate sebagai kota yang beradab dan berperadaban,” katanya.

Tauhid juga menyebutkan bahwa dalam momentum HAJAT ke-775, Pemerintah Kota Ternate turut menyalurkan sejumlah bantuan kepada masyarakat, di antaranya bantuan sembako bagi petugas kebersihan dan soseba (perangkat adat) Kesultanan Ternate, bantuan satu unit ekskavator dari Kementerian Lingkungan Hidup RI, satu unit kontainer sampah dari DLH Provinsi Maluku Utara, serta bantuan perbaikan 10 unit rumah tidak layak huni.

Selain upacara puncak, pelaksanaan HAJAT ke-775 telah diawali dengan berbagai rangkaian kegiatan adat sejak hari sebelumnya, seperti Kololi Kie Mote Ngolo (keliling Pulau Ternate melalui laut), Kololi Kie Mote Nyiha (keliling Pulau Ternate melalui darat), Fere Kie (ziarah ke Gunung Gamalama), serta Doa Kie (doa gunung).

“Rangkaian HAJAT ini merupakan bagian dari ikhtiar spiritual dan budaya agar negeri ini senantiasa diberi keberkahan, perlindungan, dan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat,” tutup Tauhid.

Upacara Hari Jadi Ternate ke-775 menjadi penegasan komitmen Pemerintah Kota Ternate dan Kesultanan Ternate untuk menjaga, merawat, dan melestarikan budaya tanah leluhur sebagai fondasi pembangunan daerah ke depan. (udi/tan)

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Exit mobile version