TERNATE, NUANSA – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Ternate kembali menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Rabu (16/10). Dalam aksi tersebut, mahasiswa memprotes kebijakan Rektor UMMU, Prof Saiful Deni, yang dinilai tidak memenuhi hak-hak mahasiswa dan sejumlah dosen.
Koordinator aksi, Masud Duwila, menyampaikan kekesalannya kepada pimpinan UMMU yang enggan bertemu dengan pendemo. Pihaknya menilai, Rektor tidak serius dalam menangani permasalahan di internal UMMU.
“Aksi yang kami buat hari ini bukan baru pertama kali, tetapi merupakan aksi yang kedua. Namun lagi-lagi, pimpinan UMMU tidak mau bertemu untuk mendiskusikan apa yang sudah menjadi poin tuntutan kami. Untuk itu, kami menilai pimpinan UMMU tidak serius dan tidak mau bertanggung jawab terhadap persoalan yang terjadi di UMMU,” ujar Masud.
Bukannya bertanggung jawab, kata dia, Rektor UMMU justru mengancam kader IMM yang ikut demo, bahwa beasiswa bidikmisi-nya akan dicabut. Karena itu, pihaknya menilai, pimpinan UMMU sengaja membungkam aspirasi mahasiswa.
“Karena aksi demontrasi yang kami lakukan kemarin sampai hari ini tidak membawakan hasil, maka kami akan menggelar aksi lanjutan dengan menduduki gedung Rektorat UMMU sampai aspirasi kami benar-benar didengar oleh pimpinan UMMU,” tegas Masud.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa membawa 12 poin tuntutan, di antaranya:
1. Jalankan aturan Muhammadiyah dengan benar
2. Pecat Rektor, Warek I, Warek II UMMU
3. Transparansi anggaran pembinaan di UMMU
4. Hapus pembatasan penggunaan internet non seluler di UMMU
5. Tingkatkan kesejahteraan dosen dan pegawai UMMU
6. Isu Rektor tiga periode
7. Dugaan temuan hasil audit di UMMU
8. Tertibkan keamanan di UMMU
9. Pecat oknum dosen yang menghambat pembinaan di UMMU
10. Pecat oknum dosen yang mengintimidasi kader IMM
11. BPH gagal menjadi fungsi kontrol di UMMU
12. PWM memelihara kezaliman di UMMU.
(tan)