Daerah  

Material Bangunan Rumahnya Dikeluhkan Tetangga, Oknum Polisi Ternate Angkat Bicara

Sisa material bangunan rumah milik oknum polisi yang dikeluhkan tetangga. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Anggota Satlantas Polres Ternate, Yudi, angkat bicara terkait sisa material bangunan rumahnya yang tercemar hingga ke rumah tetangganya, Rizal. Selain sisa material yang tidak dibersihkan, Rizal juga mengeluhkan meteran air yang rusak dan bocor akibat tertimpa sisa material bangunan rumah tersebut.

Terkait itu, Yudi mengaku, bahwa sisa material akan diratakan di antara keduanya karena tanah di sekitar itu lembek.

“Waktu saya bersihkan material itu yang bersangkutan (Rizal) ada di situ. Kami bersihkan dengan maksud sisa materialnya itu diratakan di rumah dia dan saya,” ujar Yudi, Jumat (23/5).

“Dengan maksud karena tanahnya agak lembek, ditambah musim hujan, sehingga kita padatkan dengan sisa-sisa material. Jadi kita ratakan di antara rumah dia dan saya di lorong tersebut,” timpalnya.

Ia mengklaim, untuk meteran air yang patah bukanlah imbas dari sisa bangunan material, melainkan lembaran seng yang disandarkan dengan kayu, sehingga hujan dan angin kencang yang menyebabkan kayu menimpa meteran air tersebut.

“Untuk sampai dengan meteran patah atau bocor itu bukan karena ulah kami. Itu karena hujan angin jadi jatuh kena itu, kemungkinan. Kalaupun itu ulah saya, saya akan bertanggung jawab masalah itu. Sebagai tetangga, saya tidak mau bermasalah dengan orang-orang di sekitar saya. Apalagi saya dengan dia juga aman-aman,” tandasnya.

Pernyataan Oknum Polisi Dianggap Tak Masuk Akal

Rizal kembali membantah keras alasan Yudi yang menyebut sisa material bangunan dibiarkan menumpuk untuk memadatkan tanah di antara dua rumah. Menurut Rizal, alasan tersebut tidak masuk akal, dan lagipula, Yudi sebelumnya pernah bilang akan mengangkat sisa material tersebut.

Selain itu, Rizal menegaskan bahwa tanah di antara dua rumah itu sudah padat, bukan lembek, sehingga untuk apa dipadatkan menggunakan material. Ia menantang Yudi untuk mengakui kesalahannya alih-alih memberikan alasan yang tidak logis.

Sementara terkait meteran, menurut Rizal bukan patah, tapi tertutup oleh sisa material yang jumlahnya sangat banyak dan berukuran besar seperti batu bata.

“Itu bisa dilihat dari foto yang ada itu. Material sebanyak dan berukuran besar-besar begitu dia bilang untuk memadatkan tanah? Tanah itu sudah padat! Angkat saja material sisa itu, jangan bikin alasan tidak jelas,” keluh Rizal.

Rizal juga menegaskan bahwa alasan memadatkan tanah tidak sesuai dengan penataan material yang ada. Jika alasannya memadatkan tanah, harusnya sisa material yang terjatuh ditata secara baik.

“Bukan dibiarkan menumpuk tidak jelas begitu. Kasih alasan sangat tidak logis itu. Saya harap dan minta tolong ke Pak Yudi, diangkat saja sisa material itu, jangan buat-buat alasan tidak jelas,” pungkas Rizal.(gon/tan/kep)