Polmas  

Akademisi Sarankan Oknum Komisioner Bawaslu Ternate Dilaporkan ke DKPP

Abdul Kadir Bubu.

TERNATE, NUANSA – Akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Abdul Kadir Bubu, menyarankan agar kasus dugaan suap/gratifikasi ratusan juta yang diduga melibatkan oknum Komisioner Bawaslu Ternate berinisial AT alias Asrul dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI.

Saat ini AT sudah diperiksa oleh Bawaslu Provinsi Maluku Utara. Sehingga itu, Abdul Kadir meminta Bawaslu provinsi serius menangani dugaan penerimaan suap yang diduga melibatkan oknum komisioner Bawaslu tersebut.

“Terkait hal ini, sebaiknya diadukan juga ke DKPP biar DKPP menunjuk dewan pemeriksa daerah untuk melakukan pemeriksaan,” ujarnya, Rabu (17/9).

Menurutnya, karena ini sudah ditangani oleh Bawaslu Maluku Utara, maka ia meminta Bawaslu mendalami dengan baik terkait dugaan tersebut.

“Kalau itu terkait dengan pidana, maka diteruskan ke pihak berwajib agar ditelusuri siapa yang memberi dan menerima, itu mesti dilakukan. Kenapa begitu? Ini dalam rangka membersihkan penyelenggara,” tegasnya.

Kandidat doktor UII itu berharap, Bawaslu Malut secara profesional dan terbuka menangani perkara ini dengan baik, sehingga hasilnya pun disampaikan secara terbuka ke publik.

“Sebaiknya kalau ini mau tuntas, dugaan pelanggaran ini dilaporkan ke DKPP agar ditelusuri dan disidangkan secara etik. Ujungnya akan ditemukan apakah ini benar ada pelanggaran yang bersangkutan menerima uang atau tidak, harus diverifikasi dan disidangkan supaya itu lebih efektif,” ujarnya menyarankan.

Sebelumnya, oknum komisioner Bawaslu Kota Ternate berinisial AT alias Asrul diadukan ke Polres Ternate. AT diadukan oleh mantan calon anggota DPRD terkait kasus dugaan suap/gratifikasi ratusan juta rupiah.

Uang tersebut diduga dipakai untuk mendongkrak perolehan suara oknum calon anggota legislatif di Pileg 2024, namun tidak sesuai yang diharapkan.

Hal ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Ternate, AKP Bakry Syahruddin saat dikonfirmasi Nuansa Media Grup (NMG), Kamis (11/9).

“Ada laporan tersebut. Kasusnya masih lidik (penyelidikan),” singkatnya.

Sementara itu, AT saat dikonfirmasi perihal aduan tersebut belum merespons hingga berita ini ditayangkan. (gon/tan)