SANANA, NUANSA – Puluhan pedagang ikan yang berasal dari Desa Waiboga, Kabupaten Kepulauan Sula, rela berjualan di bawah terik matahari dan derasnya hujan.
Pedagang yang sebelumnya menempati bangunan Pasar Basanohi Sanana ini terpaksa keluar dari bangunan tersebut dan memilih menjajakan ikan mereka di samping pasar, tepatnya di belakang Apotik Nabila.
Pedagang yang mayoritas ibu-ibu itu memilih berjualan di luar pasar lantaran kondisi bangunan pasar yang biasanya ditempatinya pedagang ikan ini tidak memungkinkan.
Aisa, salah satu pedagang ikan yang ditemui wartawan mengungkapkan, atap dari bangunan pasar yang terbuat dari terpal itu sobek dan sebagiannya sudah terlepas.
“Jadi mau bajual (berjualan) di dalam pasar juga sama, tetap basah kalau hujan. Lebih baik bajual di luar saja. Biar hujan panas, kami tetap dengan kondisi begini,” tutur Aisa, Selasa (15/9)
Aisa berujar, ia dan pedagang lainnya setengah mati berjualan dengan kondisi seperti ini. Hujan panas, mereka tetap berjualan.
“Kalau tidak jualan, nanti kami tambah setengah mati. Jadi biar panas juga setengah mati, hujan juga setengah mati. Beginilah keadaan kami,” keluh Aisa.
Menurutnya, pihaknya dinas belum lama ini menyampaikan pasar tersebut hanya digunakan sementara. Pemerintah juga berjanji bakal memindahkan mereka ke pasar ikan Basanohi, namun sampai saat ini belum dipindahkan.
Ia berharap meski pemerintah belum memindahkan mereka ke pasar ikan Basanohi, namun setidaknya ada perhatian terhadap kondisi mereka saat ini.
“Paling tidak atap atau terpalnya diganti. Pemerintah harus segera memperbaiki pasar yang saat ini kami tempati. Kami yang berjualan disini ingin kenyamanan seperti pedagang ikan lainnya yang ada di pasar ikan pasar Basanohi,” harap Aisa. (ish/ask)