NUANSA, JAILOLO – Anggota DPRD Maluku Utara (Malut), Abdul Malik Sillia, menggelar kegiatan reses di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Kamis (3/2) pagi hingga siang tadi.
Reses Masa Persidangan I Tahun 2021-2022 ini digelar Malik di dua institusi pendidikan yang ada di Halbar, yaitu Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan (STPK) Banau dan SMA Negeri 9 Halbar.
Kehadiran Anggota Komisi IV DPRD Malut ini disambut oleh para dosen dan mahasiswa di STPK Banau dan juga para siswa, guru, orang tua murid di SMA Negeri 9 Halbar di Desa Peot, Kecamatan Sahu.
Beberapa aspirasi diserap oleh Ketua Fraksi KNBK ini. Antara lain permintaan dari dosen dan mahasiswa STPK Banau tentang pengadaan perpustakaan, perbaikan salah satu saluran air yang jadi penyebab longsor, dan permintaan lainnya terutama menyangkut beasiswa studi.
Sementara saat berada di SMA Negeri 9 Halbar, beberapa guru honorer daerah mempertanyakan tentang gaji mereka, dan guru lain yang berstatus PNS juga mempertanyakan hal yang sama tentang tunjangan penghasilan (tamsil) yang belum juga dipenuhi pemerintah.
Persoalan pelik sebenarnya lebih banyak terlihat di SMA Negeri 9 Halbar. Banyak masalah terjadi di sana. Untuk itu, Malik yang berada di Komisi IV yang membidangi pendidikan menyatakan perlu ada teamwork di sekolah agar masalah demi masalah dapat teratasi.
“Terkait urusan dengan pemerintah daerah dalam hal ini dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Malut, beberapa hari ke depan akan kita panggil, dan kita akan mempertanyakan terkait masalah-masalah di sekolah ini kenapa belum diselesaikan,” jelas Malik.
Bagi Malik, hampir setiap sekolah yang ia kunjungi punya masalah yang beragam. Maka itu, dirinya mengatakan tak akan memberikan banyak janji untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi.
“Setiap masalah yang ada ini akan kita usahakan untuk selesaikan, tetapi tidak akan terjadi dalam satu atau dua tahun, mungkin butuh waktu yang lebih,” jelas Malik.
Meski demikian, Sekretaris DPW PKB Malut ini menyatakan perlu adanya kesabaran dari masing-masing pihak di institusi pendidikan yang ada. Karena berbagai persoalan yang ada ini perlu diselesaikan dengan perlahan tapi pasti.
“Kita semua ini teamwork, mulai dari Dinas, DPRD, guru dan siswa, seluruh tim itu harus bekerja bersama agar mencapai tujuan yang diinginkan bersama,” pungkasnya. (kep)