TERNATE, NUANSA – Selasa (26/4), masa jabatan Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman dengan wakilnya Jasri Usman, berusia satu tahun. Selama satu tahun itu, tentu saja sudah banyak hal positif yang dilakukan pasangan dengan akronim TULUS tersebut. Begitu juga sebaliknya, tidak sedikit juga hal yang tanpa disadari Tauhid-Jasri belum diterima publik Kota Ternate.
Kali ini giliran akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Dr Muamil Sun’an yang menyampaikan pendangannya terkait dengan masa kepemimpinan pasangan TULUS selama satu tahun. Dosen Fakultas Ekonomi Unkhair itu mengatakan, sejauh ini belum tampak perubahan yang signifikan terhadap wajah Kota Ternate. Seyogianya, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate lebih fokus pada visi-misi, khususnya pelayanan dasar terhadap masyarakat, terutama masalah air bersih dan sampah yang sampai sekarang tidak ada perubahan.
Selain itu, kata dia, kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate masih belum menyentuh langsung kepada masyarakat, terutama masalah harga kebutuhan bahan pokok (Bapok). “Pemkot terkesan tidak fokus pada penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat, dan visi misi belum ada yang terealisasi. Harusnya Pemkot lebih peka untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, dan tidak fokus pada yang menjadi program prioritas yang tertuang dalam RKPD maupun RPJMD,” saran Muamil menegaskan.
Menurutnya, dengan masa jabatan 3 tahun, seharusnya Pemkot fokus pada kegiatan yang memiliki dampak langsung tehadap masyarakat. Namun yang terjadi Pemkot tidak punya arah kebijakan yang tepat dalam membangun daerah. Lihat saja, pasar yang semrawut, harga kebutuhan pokok yang tidak terkendali, serta infrastruktur banyak yang rusak, namun tidak mendapat perhatian serius dari Pemkot Ternate.
“Olehnya itu, dengan adanya hastag Ganti Wali Kota beberapa hari lalu merupakan bentuk kejengkelan masyarakat terhadap pemerintah yang dianggap tidak mampu menyelasaiakan persoalan daerah,” pungkasnya. (tan/rii)
