SANANA, NUANSA – Gedung pengelolaan Kopra Putih di Maluku Utara (Malut) dibangun di Kabupaten Kepulauan Sula, tepatnya di Desa Waitamua. Peletakan batu pertama pembangunan gedung tersebut dilakukan pada Jumat (27/5). Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Taufik Madjid yang memimpin peletakan batu pertama itu.
Bupati Kabupaten Kepulauan Sula bersama Forkopimda dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ikut hadir pada peletakan batu pertama gedung Kopra Putih tersebut.
Dalam sambutan Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus mengatakan, pembangunan tempat pengelolaan Kopra Putih ini merupakan salah satu realisasi misi Sula bahagia yang digagasnya. Hal itu dilakukan guna merenovasi sistem kemandirian ekonomi daerah berbasis budaya yang bertumpu pada pembangunan serta pengembangan potensi lokal unggulan yang bernilai tambah, berdaya saing dan ramah lingkungan.
Selain itu, dibangunnya gedung Kopra Putih itu demi meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang ekonomi sebagai wujud komitmen Pemkab Sula, untuk dapat mengelola potensi unggulan daerah, yakni komoditi kelapa. “Ini baru awal. Kedepan tentu menjadi perhatian khusus pemerintah tentang pengelolaan Kopra Putih, termasuk bagaimana agar bisa menembu pasar nasional dan internasional,” tutur Bupati.
Menurut Fifian, Kabupaten Sula memiliki potensi kelapa yang melimpah. Sedikitnya luas wilayah daratan 13,731,7 hektare dipenuhi dengan pohon kelapa, sudah termasuk pulau Mangoli dan pulau Sulabesi. Kopra harus dikelola secara baik oleh masyarakat tumpuan hidup. “Pemerintah terus berkomitmen meningkatkan harga komoditi kelapa, khususnya kopra melalui optimalisasi pengelolaan Kopra Putuh,” katanya dengan nada janji.
Sekjen Kemendes PDTT, Taufik Madjid menambahkan, ia melihat Bupati Sula tidak mengenal lelah membantu masyarakat. Selain Kemendes, Kementerian lain juga pasti akan berkomitmen untuk mendukung, jika tujuan dari apa yang dilakukan adalah untuk daerah dan masyarakat. Jika sekarang bantuan yang turun adalah pembangunan Gedung Kopra Putih, bukan tidak mungkinan kedepan ada bantuan lain yang diturunkan dari pemerintah pusat.
“Karena Presiden telah memerintahkan agar daerah tertinggal itu diperhatikan, termasuk Indonesia Timur. Apa yang dilakukan Kemendes PDTT adalah perintah Presiden. Saya mengajak kepada semua pihak di Sula supaya mendukung Bupati agar terus berkarya,” harapnya.
Yang ikut dalam rombongan Sekjen Kemendes PDTT adalah Eko Sri Haryanto (Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendesa PDTT), Sofyan Hanafi (Direktur Penyerasian Pembangunan Sarana dan Prasarana), Ansar Husen (Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Ekonomi Lokal). Sedangkan yang mendampingi Bupati adalah Sekda Sula Muhlis Soamoleh, Sekwan Ali Umanahu serta beberapa SKPD dan seluruh kapala desa. (Ish/kep)