Webinar Bisnis Berbasis Media Digital di Ternate Buat Pelaku Usaha Antusias

Tim Literasi Digital Maluku Utara berpose dengan Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman (tengah) usai kegiatan webinar semi hybrid.

TERNATE, NUANSA – Suasana di Benteng Oranje Ternate pada Sabtu (16/7) malam, berbeda dengan biasanya. Malam itu tampak ramai dengan nuansa kreatif. Banyak anak muda kreatif, pelaku UMKM dan pebisnis berada di halaman benteng, termasuk juga orang-orang penting di daerah ini, salah satunya Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman.

Wali Kota (kiri) saat memukul tifa tanda dibuka-nya kegiatan.

Pada Sabtu malam itu adalah pembukaan Festival Tara No Ate. Wali Kota yang didampingi beberapa pimpinan Organisasi Perangkat (OPD) Ternate, membuka dengan resmi hajatan tersebut. Dalam sambutannya Wali Kota manjabarkan tentang kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate terkait pemanfaatan cagar budaya benteng Oranje sebagai creative hub atau pusat komunitas kreatif di Kota Ternate. Benteng Oranje yang telah diakui sebagai cagar budaya tingkat nasional tersebut, akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat melalui pengelolaan yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Suasana jalannya webinar secara online yang disaksikan oleh peserta di lokasi kegiatan.

Menurut Wali Kota, kehadiran para pelaku UMKM dan para pebisnis dalam penyelenggaraan event festival Tara No Ate itu sangat berarti bagi upaya kolaborasi dalam kerangka pemajuan kebudayaan. Pada saat yang bersamaan sudah tentu dapat bernilai ekonomi bagi para pelaku dunia usaha dan sektor industri tentunya. Seusai menyampaikan sambutannya, Wali kota Ternate menyempatkan waktu untuk berkunjung ke stand pameran para pelaku UMKM, didampingi pimpin-pimpin OPD, ketua-ketua paguyuban, para awak media. Project Team Literasi Digital Maluku Utara yang juga turut hadir mengisi acara webinar bertajuk “Strategi Jitu Pengembangan Bisnis Berbasis Media Digital Untuk UMKM” malam itu.

Moderator Mardania Gazali memandu jalannya webinar dari studio Benteng Oranje Ternate.

Webinar tersebut menghadirkan beberapa para narasumber. Mereka adalah Bayu Sutjiatmo (Ketua Program Studi Perdagangan Internasional dan Praktisi Literasi Digital), akademisi Abdul Djalil Djayali, S.T., M.Kom (Dosen Akademi Ilmu Komputer Ternate) dan Nurlaela Syarif (Komisi III DPRD Kota Ternate dan ketua UKM.IKM Nusantara Maluku Utara). Kegiatan yang dirasakan mafaatnya oleh para pelaku usaha dan bisnis serta industri kreatif di Kota Ternate ini disambut orang nomor satu di Ternate, M. Tauhid Soleman.

Kegiatan Webinar yang dilaksanakan oleh Project Team Literasi Digital Maluku Utara ini juga mendapat apresiasi yang baik oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Syarif H. Sabatun. Ia juga berkesempatan memberikan sambutan saat pembukaan. Menurutnya, tantangan dunia modern saat ini, di tengah era digitalisasi dan transformasi informasi, setidaknya kita dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan dan bisa menjawab tantangan zaman. “Dalam penyelenggaraan festival ini, kami berkolaborasi dengan para UMKM se Kota Ternate dan Kominfo RI serta Kreatif Fund Investindo. Hal itu dalam rangkaian kegiatan Webinar yang berorientasi pada penguatan kelembagaan lokal khususnya bagi para pelaku bisnis UMKM,” jelasnya.

Ia mengatakan, sejalan dengan semangat atau spirit Ternate sebagai tematik kota rempah dan agenda-agenda pemajuan kebudayaan, maka berbagai rangkaian dalam kegiatan ini  berusaha untuk mewujudkan atau setidaknya untuk mendeskripsikan pemajuan kebudayaan sebagai pasak 10 objek pemajuan kebudayaan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).

Lanjutnya, kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Dinas Kebudayaan Pemerintah Kota Ternate bersama sejumlah komunitas kreatif di Kota Ternate termasuk di antaranya komunitas seni dan para pelaku UMKM di kota Ternate yang juga adalah binaan dari Disperindag Kota Ternate selaku ekosistem pemajuan kebudayaan sebagaimana yang diamanatkan dalam UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Para pelaku UMKM yang terlibat dalam penyelenggaraan event Festival Tara No Ate tersebut menganggap penting akan webinar yang bersentuhan langsung dengan dunia usaha yang mereka geluti. Mereka menyadari bahwa sebuah usaha akan berhasil maksimal jika mamph berdaptasi dengan tantangan zaman serta bisa membaca peluang bisnis digeluti. Salah satu tantangan sekaligus peluang tersebut adalah dengan jalan cakap digital. Hal ini akan membantu strategi pemasaran dan penjualan berbagai jenis produk yang ditawarkan. Apa yang disebut dengan pasar digital benar-benar dirasakan oleh masyarakat di masa kini. Dengan demikian, maka kegiatan webinar yang dipandu langsung oleh Mardania Gazali, SH (project team Literasi Digital Maluku Utara) tersebut dipandang sebagian besar para pelaku UMKM sebagai hal penting yang bermanfaat juga harus mereka pahami dalam mengembangkan usahanya saat ini maupun di masa yang akan datang.

Partisipasi para pedagang dan pelaku bisnis serta para pengunjung di arena festival ini nampak antusias mengikuti nonton bareng webinar di lokasi kegiatan yang telah disiapkan dan juga peserta yang terlibat  secara online melalui meeting zoom. Para pelaku bisnis pada malam tadi juga tampak gembira ketika pada sesi kunjungan Wali Kota yang didampingi oleh beberapa OPD terkait juga ikut berbelanja berbagai produk yang diperdagangkan dalam event pameran UMKM tersebut.

Pada kesempatan itu, Thamrin Ali Ibrahim selaku Leader Project Literasi Digital Maluku Utara menambahkan, pentingnya project ini bagi para pelaku bisnis dan ekonomi kreatif adalah membuat mereka memahami dan menjadi cakap digital dalam mengelola dunia usaha dan bisnis yang sedang mereka geluti, sehingga mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital terutama dalam hal pemasaran produk usahanya tersebut, sehingga diharapkan hal ini akan semakin meningkatkan hasil penjualan dari setiap jenis produk usahanya tersebut.

Kata Thamrin, webinar secara semi hybrid ( nonton bareng) ini akan kembali digelar pada tanggal 23 Juli di pusat keramaian, tepatnya di Taman Film Benteng Oranje yang akan dihadiri oleh berbagai segmen masyarakat dan komunitas dengan tema tentang Menjaga Kebocoran Data Dari Hacker. Kemudian dilanjutkan lagi pada tanggal 30 Juli yang mengambil tempat di pusat keramaian dan tempat nongkrong komunitas dan kalangan hobi yaitu di open space café di Pelabuhan Semut Kota Ternate Tengah, kemudian akan dilanjutkan di Kabupaten Halmahera Barat dan Halmahera Selatan serta beberapa Kabupaten lainnya hingga akhir tahun 2022. Ia juga berharap semua kalangan masyarakat Kota Ternate terus mengikuti kegiatan-kegiatan yang telah disampaikan. (pn/rii)