TERNATE, NUANSA – Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah mulai mengkampanyekan penggunaan energi listrik. Kampanye pemanfaatan energi listrik digagas dalam sebuah program yang dinamai electrifying lifestyle yang merupakan sebuah gerakan mengajak masyarakat mengaplikasikan gaya hidup baru dengan lebih mengoptimalkan penggunaan pelaratan elektrik yang bebas emisi pada kehidupan sehari-hari.
Kampanye ini sudah masuk di Maluku Utara, meski baru sebatas diskusi, yang digelar beberapa hari lalu di Sahid Bela Hotel. Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Maman Sulaeman menjelaskan, electrifying lifestyle akan terus digangungkap hingga dipahami secara betul oleh masyarakat. Pasalnya, program ini dalam rangka mendorong pemanfaatan energi bersih dalam aktivitas sehari hari, termasuk di Maluku dan Maluku Utara.
“Kami terus berkomitmen untuk mendorong penerapan electrifying lifestyle di Maluku dan Maluku Utara, seperti penggunaan kompor induksi dan juga kendaraan listrik serta ekosistem pendukungnya. Ini juga sebagai dukungan terhadap program pemerintah,”jelasnya.
Menurut Hery, tahun 2022 ini juga PLN akan menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Maluku Utara. Langkah PLN tersebut adalah wujud mendukung ekosistem kendaraan listrik di daerah ini. “Selain itu, kami juga menggalakkan program konversi kompor LPG ke kompor induksi sebagai wujud kontribusi kami dalam menjalankan program pemerintah untuk mengurangi impor gas LPG,” tuturnya.
PLN terus menghadirkan berbagai program promosi, termasuk untuk penggunaan kompor induksi, guna memberikan kemudahan kepada pelanggan. “Seperti misalnya program nyaman kompor induksi yang menghadirkan harga khusus tambah daya hanya sebesar Rp 150 ribu untuk pelanggan yang membeli kompor induksi melalui partner yang bekerja sama dengan PLN. Promo ini masih berlaku hingga 31 Desember 2022 mendatang,” tuturnya.
PLN, lanjut Maman, juga akan menghadirkan Program Layanan Ekstra Daya. Program ini berupa pemberian kapasitas daya tambahan di atas permohonan daya konsumen untuk hunian baru. “Tambahan daya ini untuk mendukung prasarana kompor induksi yang dibangun oleh pengembang perumahan (developer) dan permukiman yang bekerjasama dengan PLN melalui permohonan awal daya 900 VA hingga 4400 VA dan mendapatkan layanan ekstra daya 2200 VA hingga 5500 VA,” katanya.
Kampanye electrifying lifestyle ini mendapat dukungan Ombudsman Republik Indonesia (RI). Anggota Ombudsman RI, Hery Susanto pada kegiatan Diskusi Publik Electrifying Lifestyle yang dilaksanakan oleh Indep Maluku Utara di Sahid Bela Hotel beberapa hari lalu mengatakan, pemanfaatan energi listrik jauh lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil. “Maka kami berharap PLN dapat terus mengembangkan berbagai program untuk penerapan electrifying lifestyle ini, karena kami menilai bahwa electrifying lifestyle merupakan solusi dari krisis energi primer,” ujarnya berharap.
Ia menambahkan, Provinsi Maluku Utara memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat berpotensi untuk mendukung penerapan electrifying lifestyle di Indonesia. “Kita tentu tahu bahwa provinsi Maluku Utara ini sangat kaya dengan pertambangan nikel dimana nikel ini adalah bahan untuk pembuatan baterai. Tentu ini sangat berkorelasi dengan program pemerintah yang terus mendorong terciptanya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia,”tutupnya. (udi/rii)