JAILOLO, NUANSA – Ada-ada saja tingkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat (Halbar) ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Bagaimana tidak, akibat Pemkab tidak merealisasikan janjinya untuk menyertakan modal ke perusahaan daerah tersebut, maka kemungkinan kegiatan yang sementara dijalankan pihak PDAM akan berujung masalah. Padahal, sejak awal Agustus 2022 lalu PDAM mengajukan permintaan pencairan hibah itu, tapi hingga kini Pemkab tak kunjung mencairkannya tanpa ada alasan yang jelas.
Diperlakukan tak pantas seperti itu, pihak PDAM mengeluhkan kekecewaannya. Bayangkan saja, bahkan janji hibah tiga tahun berturut-turut tidak direalisasikan. Padahal, sementara ini PDAM sedangkan mengerjakan salah satu pekerjaan fisik, yakni pemasangan sambungan rumah (SR) sebanyak 600 sambungan, dari target 1.020 sambungan. Pekerjaan ini dilakukan pihak ketiga.
Direktur PDAM JAilolo, Robert Faldy, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (16/9) menuturkan, berangkat dari SK dan komitmen Pemkab bahwa tiga tahun berturut-turut harus ada penyertaan modal terhadap PDAM terkait dengan hibah air minum perkotaan. “Saat ini untuk fisik sudah dikisaran 600 lebih sambungan rumah (SR) terpasang ke rumah-rumah, sementara target kami sebanyak 1.020 harus terpasang. Jadi kami mengejar waktu, karena pemasangan ini 35 sampai 40 hari itu selesai dan batas akhir pemasangan ini jatuh pada 30 september 2022,” jelasnya.
Menurutnya, untuk realisasi keuangan sampai saat ini belum ada progres pencairan. Sementara permintaan ke pihak Pemkab sudah dilakukan sejak 9 Agustus. Sebab pihak ketiga sudah mengirimkan barangnya 100 persen, dan permintaan itu sesuai kontrak 100 persen. Padahal sampai saat pekerjaannya sudah mencapai 60 persen.
“Kontraktornya sudah serahkan 100 persen fisiknya. Jadi kami punya kewajiban harus bayar, karena ini bukan hibah PDAM ke kontraktor, tetapi ini hibah Pemda dan PDAM,” keluhnya. Robert berharap kepada Pemkab Halbar agar segera mencairkan anggaran hibah penyertian modal tersebut. “Jangan lagi ada janji kapan dan kapan, karena ini kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (uum/rii)