JAILOLO, NUANSA – Kepala Bidang Bina Marga pada PUPR Halmahera Barat, Fahlis, akhirnya angkat bicara terkait ruangannya yang tertutup selama tiga pekan. Hal tersebut merespons tanggapan anggota Komisi III DPRD Halbar, Jornan Murary, yang menilai ruangan tersebut selalu tertutup saat hendak melakukan konsultasi progres pekerjaan proyek pada beberapa item.
“Kehadiran anggota Komisi III saat berkunjung ke kantor PUPR terkait progres pekerjaan pada saat itu saya sedang mendampingi pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Maluku Utara untuk meninjau proyek pekerjaan fisik yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di wilayah Loloda. Dua Minggu terakhir saya dampingi BPK untuk pemeriksaan fisik jalan dan jembatan,” jelas Fahlis, Rabu (15/3).
Ia mengatakan, aktivitas kantor pada ruang Bina Marga selalu aktif dilakukan oleh sejumlah stafnya. Namun ruangan yang terlihat tanpa penghuni itu disebabkan lantaran sejumlah berkas yang rencananya dimintai oleh BPK Malut telah ditampung ke ruang Bina Marga, sehingga aktivitas kerja para staf Bina Marga dialihkan ke ruangan yang lain.
“Teman-teman ada di kantor, cuma mereka di sebelah ruangan. Jarang di sini karena berkas menumpuk, mereka aktivitas di dalam ruangan pun setengah mati, karena BPK minta data untuk semua, makanya kami kumpul berkas semua di meja,” ujarnya.
Selain itu, Fahlis mengaku, ia bersama anggota BPK pada awal pekan selalu melakukan kunjungan ke Loloda untuk melihat progres proyek pekerjaan jalan dan jembatan.
“Hari Senin kemarin, saya ke Loloda beberapa kali dengan BPK bahkan bermalam di sana. Jadi bukan teman-teman tak berkantor, tapi karena ruangan tertumpuk dengan berkas saja, makanya mereka alihkan aktivitas ke ruangan sebelah,” pungkasnya. (adi/tan)
