TERNATE, NUANSA – Setiap tahun, Agustus terbilang selalu jadi bulan yang begitu semarak dari bulan-bulan lainnya, karena diisi dengan berbagai kemeriahannya yang umum kita saksikan di berbagai tempat di Indonesia, baik pusat kota hingga ke pelosok desa. Ini terjadi karena seluruh warga di berbagai penjuru Indonesia begitu antusias untuk menyambut hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia yang hingga tahun 2023 saat ini merupakan perayaan ke-78 tahun. Berbagai sudut kota hingga ke kampung-kampung, dapat kita saksikan beragam jenis perlombaan yang berlangsung dalam berbagai bentuk acaranya.
Dari yang sekadar menghias dan mendekorasi ruangan kerja di kantor-kantor pemerintahan atau pula di taman-taman kampung dan tempat tinggal dengan berbagai pernak-pernik di setiap halaman dan lorong-lorong dengan berbagai motif dan atribut khas 17-an. Di beberapa daerah juga biasanya sering diselenggarakan tradisi lainnya yang membuat perayaan semakin terlihat semarak dan meriah yang mengangkat kearifan dan semangat lokalitas.
Terlebih perayaan 17 Agustus pasca pandemi dimana tak kita dengar lagi larangan untuk berkerumun, jaga jarak dan lain-lain yang biasanya berlaku saat adanya pandemi covid 19 beberapa tahun berakhir lalu. Sebagaimana yang dilakukan oleh komunitas pemuda Sangadji dalam gelaran acara Sangadji Pangge Pulang dan Malam Apresiasi Warga Sangadji yang akan digelar nanti. Berbagai rangkaian acara menarik yang akan berlangsung di Lapangan Ngaralamo Kesultanan Ternate pada Sabtu (19,/8) malam tepat pukul 20.00 WIT hingga selesai nanti adalah wujud kolaborasi antara komunitas pemuda dan warga Sangadji dengan manajemen Literasi Digital provinsi Maluku Utara dengan berbagai item acara antara lain: Deklarasi Sangadji Kampog Air dan Sangadji Kampong Anti Narkotika, Temu Konten Kreator dan Talkshow Makin Cakap Digital, Musikalisasi Puisi Air Sumber Kehidupan, Parodi Sangadji Dulu, Skarang dan Akan Datang, Smartphone Vidio Creative Competition, Capacity Building Sangadji Makin Cakap Digital. dan juga Konser Musik Persahabatan.
Project officier Literasi Digital Provinsi Maluku Utara, Dian Rafdianti Husain mengungkapkan, gelaran malam apresiasi warga Sangadji atau Sangadji Pangge Pulang akan menghadirkan para konten kreator dan stakeholder terkait sebagai narasumber pada gelaran talkshow makin cakap digital bertajuk; Memanfaatkan Media Sosial Untuk Promosi Destinasi Pariwisata, Seni dan Budaya, antara lain: Tahmid Wahab (Kadis Pariwisata dan Ekraf Maluku Utara), Eko Cahyono Kodja / Saya Khoko (Konten Kreator), Rahman Muhammad / Tete Ko ( Konten Kreator), Nazlatan Ukhra Kasuba (Inspiratory), akan dipandu oleh Echa Maesara (selaku moderator) dan Master of Ceremonynya adalah Pricillia Kharie / Konten Kreator
Menurut Dian, topik yang dibahas tersebut tentu menjadi menarik karena secara alamiah Sangadji memiliki potensi wisata alam dan sejarah yang menjadi daya tarik pariwisata baik bagi wisatawan asing maupun mancanegara. Keutamaan dan keisimewaan Sangadji juga semakin menjadi bernilai dengan potensi wisata sejarah dengan keberadaan benteng Tolucconya yang begitu terkenal. Sebuah benteng peninggalan masa lalu yang menyimpan segudang cerita dari berbagai peristiwa penting bagi kota Ternate sebagai kota rempah yang pernah berjaya karena tanaman Pala dan Cengkehnya yang menjadi primadona ketika itu. Kejayaan ini pula yang membuat negeri penghasil rempah-rempah ini menjadi terkenal dan menjadi incaran bangsa-bangsa Eropa juga Asia.
Perjalanan panjang kepulauan rempah-rempah tak hanya meninggalkan jejak budaya benda semata namun juga warisan budaya tak benda yang masih terpelihara dan dapat kita saksikan hingga saat ini. Bahasa dan akulturasi budaya lainnya secara jelas merepresentasikan bahwa khasanah kekayaan kebudayaan negeri ini tak lepas dari peranannya dimasa lalu sebagai daerah penghasil rempah sekaligus bandar jalur rempah dunia. Keberadaan benteng Tolucco yang terletak di kelurahan Sangadji merupakan salah satu bukti penting bahwa kawasan ini memiliki peran strategis sejak era kolonial sebagai salah satu kawasan strategis hingga dinamika politik perdagangan komoditi rempah itu sendiri dengan eksistensi keberadaan kesultanannya pada masa lalu.
Menurut Koordinator kegiatan Sangadji Pangge Pulang, Abubakar Adam atau akrab disapa Ko Ata, gelaran event Sangadji Pangge Pulang yang akan dilaksanakan pada Sabtu (19/8) nanti merupakan sebuah gelaran event yang diinisiasi oleh pemuda Sangadji bersama warga pada umumnya untuk menjalin silaturrahmi serta mempererat interaksi antara sesama warga Sangadji dengan masyarakat kota Ternate pada umumnya agar berkolaborasi membangun negeri tercinta yang kaya akan potensi dan warisan kebudayaan baik benda maupun tak benda, tinggalan sejarah di masa lalunya serta memperkenalkan Sangadji sebagai Kampong Air.
Ia mengatakan, kampung air yang dilekatkan kepada Sangadji bukanlah sebuah slogan semata melainkan sebuah upaya untuk mengingatkan kita semua akan arti pentingnya melestarikan air bagi kehidupan manusia termasuk bagi warga kota Ternate. “Ake Gaale” adalah sebuah kontribusi besar sekaligus aset besar yang terletak di kelurahan Sangadji sebagai sumber air utama untuk pemenuhan kebutuhan air bagi seluruh warga kota Ternate perlu kita syukuri dan lestarikan dengan cara menggunakan air sesuai kebutuhan seraya tidak melakukan pemborosan mengingat ketersediaan air saat ini dengan pertumbuhan populasi penduduk yang pertumbuhannya semakin bertambah dan disaat yang bersamaan kebutuhaan air menjadi terus meningkat maka adalah menjadi kewajiban bersama untuk semakin menghemat dalam pemanfaatannya sehingga keberlangsungan dan keberlanjutan ketersediaan sumber air bagi generasi di masa akan datang dapat terpenuhi tanpa harus mengalami krisis air bersih itu sendiri. “Yang lebih penting serta menarik lagi bahwa gelaran event ini juga merupakan cara kami warga Sangadji mengapresiasi serta merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 bersama Manajemen Literasi Digital provinsi Maluku Utara,”pungkasnya. (red)