Setelah Sukses Pimpin Bawaslu Provinsi, Kini Pindah Jalur Pengabdian

TERNATE, NUANSA – Selama 10 tahun terakhir, nama Muksin Amrin, SH. ,MH selalu muncul di berbagai media massa. Ketika itu, ia muncul dengan kapasitas Ketua Bawaslu Maluku Utara. Namanya tidak hanya akrab di telinga para politisi, tetapi juga di kalangan aktivis dan anak muda di Maluku Utara. Setelah purna-tugas di Bawaslu, kini Muksin memilih bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Tak lama bergabung, anak muda potensial ini langsung dipercayakan memegang jabatan sebagai Ketua Lembaga Pemenang Pemilu (LPP DPW PKB) Maluku Utara. Anak ke-3 dari pasangan Alm. Amrin Yusup dan Jena Ali itu juga dipercayakan sebagai calon Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara Dapil IV Halmahera Selatan Nomor Urut 1 dari 9 orang Caleg. Perjalanan karir Muksin yang terbilang cemerlang di Bawaslu itu tentu saja tidak dilalui dengan mudah. Sudah tentu, ia melalui proses dari bawah dengan keringat dan air mata.

Sebelum tumbuh dewasa dan hijrah ke Ternate, Muksin menghabiskan masa kecilnya di Desa Gumira, Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Sebuah desa yang terletak di bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan. Alm Ayah dan ibunya yang berprofesi sebagai petani tak membuat semangat belajarnya surut dan berhasil meraih gelar Sarjana Ilmu Hukum. Ketika itu, ia merupakan sarjana hukum pertama di Desa Gumira.

Suami dari Asmina, S.S ini tamat SMU tahun 2000. Ia baru lanjut kuliah tiga tahun setelah lulus SMA. Tepat pada 2004 Muksin mendaftar di Fakultas Hukum Unkhair Ternate dan lulus tahun 2009. Satu tahun kemudian, ia mengabdikan ilmunya sebagai tenaga pengajar di Fakultas Hukum UMMU Ternate. Tahun 2012, Muksin terpilih sebagai komisioner Bawaslu Maluku Utara. Tahun 2013, Muksin lanjut studi S2 di Fakultas Hukum Unkhair.

Muksin menjadi komisioner Bawaslu Maluku Utara hingga tahun 2022. Tahun terhitung tahun 2017 ia diberi amanat sebagai Ketua Bawaslu Maluku Utara. Prestasinya sebagai penyelenggara terbilang begitu cemerlang. Setelah sukses mengabdi dua periode di Bawaslu Maluku Utara, Muksin memilih mengabdikan diri ke jalur politik dan bergabung dengan PKB, salah satu partai besar di Indonesia yang di dalamnya terdapat sebagian besar kader Nahdlatul Ulama. Ia yakin bahwa PKB adalah kendaraan pengabdian politik dikarenakan ia tumbuh dan dibesarkan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai organisasi mahasiswa yang lahir dari Nahdlatul Ulama. (*)

 RIWAYAT PENDIDIKAN