Perkuat Komitmen Pembangunan Desa, Sekjen Taufik Kunjungi JICA

Sekjen Taufik Majid (keempat dari kanan) saat berkunjung ke kantor JICA di Tokyo, Jepang.

TOKYO, NUANSA – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Taufik Madjid perkuat komitmen kerja sama Pemerintah RI dengan Kantor Departemen Kesehatan dan Pendidikan (JICA). Pada Selasa (2/10), orang kedua di Kemendes PDTT itu bertandang ke kantor JICA di Tokyo, Jepang. Ini merupakan kunjungan yang kedua kalinya selama Sekjen Taufik berada di Tokyo.

Sekjen Taufik Madjid saat berkunjung ke kantor JICA di Tokyo, Jepang.

Sekadar diketahui, JICA adalah lembaga pemerintah Jepang yang didirikan untuk menyediakan bantuan pembangunan dan kerja sama teknis kepada negara-negara berkembang di seluruh dunia. Tujuan utama JICA adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara-negara mitra, melalui proyek-proyek pembangunan yang mencakup berbagai sektor, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan pertanian. JICA juga memberikan pelatihan dan transfer pengetahuan teknis kepada para profesional dan pejabat pemerintah di negara-negara penerima bantuan. Lembaga ini berperan penting dalam diplomasi pembangunan Jepang dan membantu menciptakan hubungan yang kuat antara Jepang dan negara-negara mitra, melalui kerja sama pembangunan.

Kunjungan Sekjen Taufik ke JICA ini bagian dari komitmen memperkuat kerja sama antara pemerintah RI dengan JICA yang sudah lama berjalan. Harapannya, JICA juga bisa bermitra dengan Kementerian Desa PDTT, sebagai upaya pembanguan desa dari aspek kesehatan dan pendidikan.

Sejumlah isu strategis dibahas pada pertemuan tersebut, termasuk pencegahan stunting dan promosi kesehatan masyarakat di desa. Kemudian, akses pendidikan yang layak di desa, perbaikan infrastruktur desa, memperkuat ekonomi desa berbasis Sumber Daya Alam (SDA) desa atau kawasan perdesaan, penanggulangan kemiskinan, digitalisasi desa serta program desa inklusi.

Pada kesempatan itu, Sekjen Taufik beberkan poin penting dalam paparannya di hadapan JICA, seperti  potensi eskalasi program kerja sama dengan ASEAN Villages Network, pembahasan Partnership Sigmax – Dr Tools (Kemitraan existing di Klinik Kementerian dan rencana upscaling ke Klinik Desa). Kemudian pembahasan Partnership Edigy – With Us (Kemitraan existing di daerah 3T dan Desa Ban (Bali) dan rencana perluasan program.

“Kami berdiskusi (dengan JICA) banyak hal, terutama isu yang berkaitan dengan pembangunan desa. Khusus pencegahan stunting, akan dibahas lebih lanjut bersama kementerian kesehatan dan Bappenas,”jelas Sekjen Taufik Madjid.

Sekjen Taufik mengatakan, JICA sudah berkomintmen untuk membantu Kementerian Desa dengan dua program. Dua program yang dimaksud adalah Technical Assisten dan pendanaan berupa hibah untuk peningkatan kapasitas warga desa. Dua program dari JICA ini dinilai sangat bermanfaat untuk upaya pembanguan desa. Dari pertemuan itu, JICA berharap ada program yang menyasar pada perbaikan tatakelola pemerintah lokal, penguatan monitoring dan evaluasi atas berbagai program desa.

“Selain itu, yang menjadi perhatian JICA adalah upaya serius untuk memperkecil ketimpangan ekonomi masyarakat. JICA mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia, tetapi pertumbuhan yang diikuti dengan keadilan dengan memperkecil angka disparitas atau ketimpangan antarwarga serta antardaerah,” ujar Sekjen Taufik. (kov)