Pengembangan Kapasitas SDM Jadi Prioritas Agenda Sekjen Taufik ke Tokyo

Sekjen Taufik Madjid saat melakukan kunjungan ke kantor With Us Corp di Tokyo, Jepang.

TOKYO, NUANSA – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Taufik Madjid terus berupaya menjalin hubungan kerja sama internasional dengan berbagai pihak selama melakukan kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang.

Setelah beberapa hari lalu berkunjung ke GMO dan JICA, putra Maluku Utara ini memanfaatkan kesempatan bertemu dengan salah satu perusahaan penting di Tokyo yang concern dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), yakni With Us Corp. berkunjung ke With Us Corp ini untuk membahas skema kerja sama atau kemitraan untuk mengembangkan kapasitas warga desa.

Hasil pertemuan itu, With Us memberikan dua hal sebagai komitmen pada Sekjen Taufik. Yakni, pihak With Us Corp siap membantu anak-anak Indonesia terutama milenial yang berkeinginan untuk mendalami bahasa Jepang. Pihak With Us Corp siap melalui lembaga bahasa Jepang yang akan dibuka di Indonesia. Harapannya, anak-anak muda Indonesia bisa berbahasa Jepang dengan baik, berkomunikasi secara memadai dengan menggunakan bahasa Jepang.

“Ini (belajar bahasa Jepang) penting, karena Jepang termasuk salah satu negara penting di dunia yang bisa dijadikan sebagai benchmark untuk belajar terutama dunia industri, ekonomi dan sektor jasa lainnya,” kata Sekjen Taufik.

Sekjen Taufik Madjid saat melakukan kunjungan ke kantor With Us Corp.

Komitmen yang kedua adalah, pihak With Us Corp siap meningkatkan skill dengan mencari pasar kerja bagi anak muda Indonesia yang telah mengikuti pendidikan bahasa Jepang tersebut. Kata Sekjen Taufik, anak muda Indonesia tidak hanya dilatih berbahasa Jepang tetapi juga pihak With Us Corp akan mencari peluang kerja untuk mengisi kekurangan tenaga kerja di Jepang.

Sekjen Taufik menjelaskan, postur demografi Jepang saat ini diisi oleh penduduk yang mulai menua. Permintaan tenaga kerja untuk dunia industri di berbagai sektor sangat kurang. Sedangkan sebaliknya Indonesia berada pada posisi kelebihan tenaga kerja, atau banyak yang menganggur terutama indonesia akan mengalami bonus demografi. Dengan skema ini, Sekjen Taufik berharap ada supply anak muda usia produktif Indonesia yang bisa mengisi kelangkaan tenaga kerja di Jepang.

Menurut Sekjen Taufik, banyak keuntungan dengan skema kerja sama tersebut. Indonesia bisa mengatasi atau memitigasi pengangguran. Ada share knowledge yang didapat dari Jepang, sebagai salah satu negara Industri terkemuka di dunia. Sehingga setelah kembali ke tanah air, akan membantu pembangunan di Indonesia. Apalagi Jepang termasuk negara maju dengan tingkat disiplin kerja yang tinggi serta tetap memelihara nilai-nilai budaya dengan baik, tidak tergerus kemajuan modernisasi.

“Kita akan banyak belajar dan mendapat manfaat dengan model kerja sama seperti ini. Tinggal sekarang adalah bagaimana tindak lanjut dari pertemuan ini. Pemerintah termasuk pemerintah Daerah harus memikirkan masa depan anak muda Indonesia untuk ikut berkontribusi bagi pembangunan dengan memperkuat kapasitas SDM di masa depan. Semua tergantung kita, karena peluang kerja sama sudah terbuka. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah untuk memberikan akses pemberdayaan bagi generasi milineal kita,” terang Sekjen Taufik. (kov)