Pemkot Ternate Klaim Harga Beras Perlahan Turun

Ilustrasi beras. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Beberapa Minggu terakhir, harga beras mengalami kenaikan signifikan. Karena itu, Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Ketahanan Pangan merespons kenaikan harga beras tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) Dinas Ketahanan Pangan Kota Ternate, Muhammad Hartono, mengatakan harga beras di Ternate sudah perlahan turun, karena ada intervensi dari Bulog terhadap penyaluran untuk wilayah Kota Ternate dengan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) .

“Sebenarnya kenaikan ini dipicu oleh harga gabah, baik gabah kering giling (GKG) maupun gabah kering panen (GKP) dari pusat yang kemudian tidak bisa dihindari,” kata Hartono kepada wartawan, Jumat (13/10).

Namun, ia mengaku, sudah ada intervensi pemerintah pusat hingga pemerintah daerah terkait penyaluran distribusi beras cadangan pangan pemerintah untuk mengendalikan kenaikan harga beras tersebut.

“Saat ini harga pasaran sudah menurun, semulanya naik Rp15.500 per kilogram, sekarang turun Rp15 ribu per kilogram. Kami sudah lakukan upaya bersama tim pengendalian inflasi daerah untuk melakukan rapat koordinasi dengan distributor beras, tetapi upaya itu belum berhasil,” ujarnya.

Sehingga itu, pada 16 Oktober bertepatan dengan Hari Pangan, pemerintah pusat akan melakukan gerakan pangan murah serentak se-Indonesia, di mana pasar murah ini diharapkan bisa menekan harga kenaikan beras dan telur.

“Namun Kota Ternate dijadwalkan bulan November mendatang. Ada empat hal untuk menekan pengendalian inflasi itu, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif,” tandasnya. (udi/tan)