KNPI Malut Angkat Bicara Terkait Aksi Protes Siswa SMAN 5 Ternate

Wakil Ketua KNPI Malut, Hendra Kamarullah, yang juga alumni SMA Negeri 5 Ternate. (Istimewa)

NUANSA, TERNATE – Permasalahan pergantian Kepala SMA Negeri 5 Kota Ternate hingga berujung aksi protes oleh siswa-siswi, Senin (23/10) hari ini, mendapat sorotan dari DPD KNPI Maluku Utara.

Wakil Ketua KNPI Malut, Hendra Kamarullah, mengatakan  protes siswa-siswi terhadap pergantian Kepsek harusnya menjadi pertimbangan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Malut dalam mengambil kebijakan soal pergantian Kepsek.

Aksi protes siswa SMA Negeri 5 Ternate terhadap pergantian kepsek, Senin (23/10) pagi tadi. (Istimewa)

Hendra yang juga alumni SMA Negeri 5 Ternate ini menyatakan, berdasarkan informasi yang ia dapat, para siswa merasa marah karena kepala sekolah sebelumnya adalah seorang guru senior yang telah mengabdi selama 20 tahun.

“Selama kepemimpinan Ibu Fina Banyal, para siswa merasa nyaman dengan kebijakan yang telah diterapkan, terutama dalam hal disiplin siswa dan pengembangan akademik yang baik,” ucap Hendra.

Hendra juga menyatakan ketidaksetujuan terhadap kebijakan yang diambil oleh Dikbud Malut, terutama dalam hal model evaluasi yang digunakan untuk pengangkatan kepala sekolah. Ia berharap agar pergantian Fina Banyal bisa ditinjau kembali, karena selama kepemimpinan Fina Banyal, telah membangun kelompok dewan guru yang berdampak positif kepada siswa.

“Pernyataan Nadia, salah seorang siswa, menunjukkan bahwa siswa-siswa merasa pentingnya kepala sekolah yang memiliki pengalaman dan dedikasi dalam mengelola sekolah, terutama di lingkungan pendidikan,” papar Hendra.

Para siswa, sambung Hendra, juga merasa bahwa keputusan yang diambil oleh pihak Dikbud Malut harus mempertimbangkan kepentingan siswa dalam pengangkatan kepala sekolah.

“Maka dari itu, selaku alumni saya merasa Dikbud Malut harus meninjau kembali keputusannya. Selain itu, Dikbud harusnya fokus pada gaji guru honorer SMA Negeri 5 yang tidak dibayar selama 10 bulan, ketimbang sibuk gonta-ganti Kepsek,” tutupnya. (kep)