JAILOLO, NUANSA – Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pariwisata di Kabupaten Halmahera Barat cukup menjanjikan. Lihat saja, untuk tahun 2023 ini PAD di sektor pariwisata mampu menyumbang Rp50 juta ke kas daerah. Angka ini tergolong sesuai target yang diharapkan Pemkab Halmahera Barat.
Pemasukkan PAD tersebut dihasilkan dari objek wisata Rappa Pelangi yang terletak di Desa Bobanehena, Kecamatan Jailolo. Wisata ini dikelola oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Halbar.
Kepala Disparpora Halbar, Fenny Kiat, mengatakan untuk PAD tahun ini pihaknya menargetkan pendapatan dari wisata Rappa Pelangi sebesar Rp50 juta.
“Untuk target pendapatan per Oktober tahun ini sudah mencapai Rp50 juta dan sudah disetor ke kas daerah,” ujar Fenny kepada wartawan, Senin (6/11).
Menurutnya, walaupun tahun ini masih tersisa dua bulan lagi, tetapi penyerapan PAD Disparpora untuk wisata Rappa Pelangi sudah melebihi target.
“Jadi Disparpora itukan ambil alih pengelolaan wisata Rappa Pelangi dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), mulai tanggal 4 September 2023 kemarin baru masuk dua bulan,” jelasnya.
Ia mengaku, sudah transisi pengelolaan dari Pokdarwis ke Disparpora Halbar. Karena itu, di tahun depan nanti baru disesuaikan dengan regulasi yang dibuat oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Halbar terkait Peraturan Daerah (Perda) baru yang diatur.
“Sekarang kami berjalan dengan skema yang lama yang dilaksanakan oleh Pokdarwis. Yang pasti target tahun ini sebesar Rp50 juta sudah selesai terpenuhi dan sudah disetor langsung ke Bapenda Halbar,” tandasnya.
Sekadar diketahui, Disparpora Halbar telah membangun 10 unit cottage atau pondok wisata di atas air yang bersumber dari anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). (adi/tan)