Oleh: Raihun Anhar
Pemerhati Umat
_____
RAMADHAN tinggal menghitung hari. Bulan mulia dimana amalan dilipatgandakan. Dosa diampuni dan suasana Islam yang indah bisa dilihat dan dirasakan. Semua muslim berlomba-lomba menyambutnya. Mereka membersihkan rumah dan hati. Menyiapkan diri untuk lebih maksimal dalam ibadah. Namun jangan sampai perubahan itu hanya bersifat sementara alias hanya Ramadhan saja. Amat sangat merugi jika tidak dipertahankan. Maka dari itu dibutuhkan niat yang baik dan konsisten dalam menjalaninya.
Sebagai seorang manusia tatkala menghadapi ujian yang kita tahu jadwalnya maka kita akan mempersiapkannya. Kita belajar agar bisa lulus dengan nilai terbaik. Mestinya Ramadhan pun sama, dimana kita mempersiapkannya untuk hasil yang baik.
Berikut ini beberapa tips untuk memaksimalkan Ramadhan. Pertama, Ramadhan adalah bulan di turunnya Alquran. Upayakan membaca Qur’an setiap setelah shalat Fardu semampunya. Dibaca dengan tartil hingga hatam berulang kali.
Kedua, jadikan Ramadhan sebagai momentum perubahan. Berubah menjadi pribadi yang taat beribadah mengingat Allah menciptakan kita untuk ibadah. Bertaubat atas segala dosa serta kembali pada tujuan hidup manusia yakni ibadah. Sebagaimana firman Allah:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Tidaklah Ku ciptakan jin dan manusia kecuali beribadah kepada-Ku” (QS. Adz dzariat: 56).
Ketiga, perbanyak amal. Biar puasanya tidak sia-sia, kita buatkan jadwal agenda kegiatan yang bermanfaat seperti mengkaji Islam. Maksimalkan shalat, jika sebelumnya shalat fardu masih bolong-bolong usahakan tidak lagi. Setelah shalat Fardu bisa ditunaikan dengan baik ditambah dengan shalat Sunnah. Untuk memulai mungkin harus dipaksakan untuk menjadi biasa. Sehingga diperlukan untuk mempelajari tentang shalat.
Mempelajari ilmu tajwid untuk memperbaiki bacaan Qur’an. Hal ini bisa dilakukan dengan belajar online maupun offline. Kemudian memahaminya, menghafalkan, mengamalkan, dan mengajarkannya. Dengan demikian hak-hak Alquran telah kita tunaikan dan menjadi pribadi yang dekat dengan Al-Qur’an.
Keempat, jadikan Ramadhan untuk memahami Islam sebagai jalan hidup. Islam telah Allah sempurnakan, itu artinya segala apapun telah Allah bahas di dalamnya. Segala problematika hidup ada pemecahannya dalam Islam. Maka rugilah jika tidak mengkajinya secara menyeluruh dan menjalankan hidup dengannya. Allah SWT berfirman:
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al Maidah: 3).
Kelima, konsisten untuk menjalani keempat tips di atas sehingga memperoleh hasil yang baik. Tidak ada kebaikan yang sia-sia. Segala kebaikan yang dijalankan terus menerus akan memberikan hasil terbaik. Yang berat terasa ringan jika konsisten seperti Uwais Al Qorni yang belajar menggendong hewan dengan menaiki bukit-bukit tinggi sebagai latihan untuk menggendong ibunya dari Yaman ke Baitullah. Ingatlah firman Allah SWT:
فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدُهُم مِّن فَضْلِهِۦ ۖ وَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱسْتَنكَفُوا۟ وَٱسْتَكْبَرُوا۟ فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَلَا يَجِدُونَ لَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
“Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada Allah.” (QS. An nisa: 173).
Keenam, berdoa memohon diberikan kesabaran menjalaninya. Usaha tanpa doa adalah sombong, dimana seakan-akan kita tidak menganggap kehadiran Allah sebagai Pencipta sekaligus Pengatur hidup. Maka usaha harus dibarengi dengan doa, sehingga dunia dan akhirat menjadi seimbang. Sebagaimana Allah berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Rabbmu berfirman: berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdoa kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Mu’min: 60).
Dengan demikian, maka Ramadhan menjadikan kita umat terbaik. Berusaha menaati seluruh perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebagaimana Allah berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran : 110). (*)