TERNATE, NUANSA – Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar gerakan pangan murah di Fort Oranje Ternate, Kamis (7/3). Ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi kenaikan harga pangan menjelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah.
Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, mengatakan gerakan pangan murah ini merupakan langkah pemerintah kota untuk pengendalian inflasi daerah. Langkah tersebut sebagai respons pemerintah menjelang bulan suci ramadan untuk memastikan ketersediaan seluruh pasokan bahan pokok tetap ada dan tidak langka.
“Beberapa kebijakan diambil untuk menjawab ketersediaan bahan pokok harian. Gerakan pangan murah ini, Wali Kota Ternate meminta jangan hanya fokus pada satu titik di Fort Orange, tapi dibuat dalam skala yang besar dan disebar di seluruh kecamatan,” ujar Rizal.
Dengan begitu, kata dia, distribusi pangan di Ternate dapat diakses oleh masyarakat dari kecamatan lain. Apalagi menjelang ramadan ini beberapa bahan pokok seperti beras masih terbilang mahal, sehingga intervensi pemerintah melalui ketpang dan pertanian setidaknya mengurangi beban masyarakat.
“Untuk para distributor besar yakni Firma Agung dan lainnya kalau sembilan bahan pokok tidak naik, jangan menaikan harga. Apalagi yang mengawasi itu pemerintah kota tidak sendiri, melainkan ada Polres, Kodim 1501 dan OPD teknis lainnya. Saya minta intens melakukan pengawasan lapangan dan besok rencana bakal dilakukan inspeksi lapangan terhadap distributor,” tegas Rizal.
“Kalau bawang putih, bawang merah, beras, dan telur rata-rata masih inpor dari luar. Jadi kalau sebagian ada di Ternate, bisa ambil saja di sini, agar terorganisir awal-awal sehingga program antisipasi jelang ramadan betul-betul jalan,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Ternate, Muhammad Hartono, menambahkan gerakan pangan nurah ini memang awalnya dilaksanakan pada Rabu (6/3) secara serentak di seluruh Indonesia. Namun, ada satu dan lain hal, sehingga Badan Pangan Nasional menginstruksikan untuk ditunda secara mendadak sampai waktu yang belum dipastikan.
“Akan tetapi, karena persiapan yang dilakukan oleh Dinas Pangan Kota Ternate sudah 90 persen, sehingga kita tidak mungkin untuk menunda lagi kegiatan ini,” ujarnya.
“Ini setelah melihat antusiasme masyarakat Kota Ternate yang begitu besar dan tidak sabar menanti gerakan pangan murah ini, sehingga Dinas Ketahanan Pangan Kota Ternate memutuskan untuk tetap melanjutkan menggelar kegiatan gerakan pangan murah selama dua hari,” tambah Hartono.
Menurutnya, kegiatan pangan murah dilaksanakan rutin setiap tahun oleh Dinas Ketahanan Pangan menjelang bulan suci Ramadan dan Idulfitri dengan tujuan menjaga stabilitas harga pangan. Termasuk juga membantu masyarakat Kota Ternate untuk memenuhi kebutuhan pangan yang saat ini mulai berangsur naik.
“Bahan pangan yang disediakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dalam kegiatan gerakan pangan murah ini di antaranya beras 260 sak ukuran 10 kg, gula 600 kg, minyak kemasan 600 liter. Kemudian, terigu kemasan 300 sak, telur 300 rak, bawang merah 175 kg, bawang putih 100 kg, cabe rawit merah 40 kg, tomat 78 kg dan cabe keriting merah 60 kg,” tandasnya. (udi/tan)