TERNATE, NUANSA – Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Ternate menilai sektor pendidikan di tiga pulau terluar, yakni Kecamatan Pulau Batang Dua, Hiri, dan Moti, belum merata.
Karena itu, Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Pendidikan diminta agar serius dalam memperhatikan masalah pendidikan di tiga kecamatan tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua PII Ternate, Bacthiar S Malawat, di malam resepsi Hari Bangkit (HARBA) ke 77 tahun Pelajar Islam Indonesia, Sabtu (4/5) malam.
“Dinas Pendidikan belum maksimal melakukan pemerataan pendidikan di Kota Ternate, terutama pemerataan pendidikan yang ada di tiga kecamatan, seperti Batang Dua, Hiri dan Moti,” ucap Bachtiar.
Pemerataan yang dimaksud, kata Bachtiar, berupa pemerataan distribusi guru dan fasilitas sarana prasarana.
“Tidak hanya fasilitas, tapi tenaga guru juga tidak terdistribusi secara merata. Artinya, fasilitas pendidikan dalam Pulau Ternate lebih bagus ketimbang yang ada di tiga kecamatan ini. Ada ketimpangan yang terjadi,” kata Bachtiar.
“Ketidakadilan pendidikan mengacu pada ketidakmerataannya pembagian tenaga pengajar. Saya pikir Batang Dua, Hiri dan Moti juga wajib memilki tenaga pengajar yang berkualitas, yang berprestasi untuk mendorong kemajuan pendidikan yang ada di tiga kecamatan ini,” sambungnya.
Karena itu, ia menegaskan, Pemkot Ternate harus bekerja ekstra untuk membenahi dan juga memenuhi kualitas pendidikan di tiga kecamatan tersebut.
“Yang sekolah di sana itu juga generasi muda Ternate. Sehingga Pemkot juga harus memberikan fasilitas yang memadai untuk menunjang jalannya proses pendidikan di tiga kecamatan ini,” tandasnya. (tan)