Daerah  

HMI Sebut Pembagian Perahu Fiber di Morotai tak Tepat Sasaran

HMI Cabang Morotai menggelar aksi di depan kantor bupati. (Zunajar/NMG)

DARUBA, NUANSA – Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Morotai, mengatakan bantuan perahu fiber untuk nelayan yang dibagikan oleh Pemkab Morotai tidak tepat sasaran. Hal itu disampaikan koordinator aksi, Muhammad Hafid, dalam orasinya di depan kantor Bupati Morotai, Rabu (8/5).

“Dari hasil investigasi kami bahwa bantuan perahu fiber itu tidak tepat sasaran. Yang mana sebagian nelayan tidak menerima bantuan itu, tetapi yang non nelayan yang mendapatkan bantuan itu,” kata Hafid.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Morotai, Junaidi Rais, saat hearing bersama masa aksi mengatakan distribusi bantuan perahu fiber tersebut sudah diberikan ke sejumlah nelayan Morotai dan tepat sasaran.

Menurutnya, persyaratan untuk mendapatkan perahu bantuan tersebut jika beberapa hal harus dipenuhi, seperti Kartu Nelayan dan adanya pengajuan proposal ke dinas. Hal itu juga untuk bisa mengetahui yang mendapatkan bantuan tersebut adalah benar-benar seorang nelayan.

“Jadi yang mendapatkan bantuan viber ini adalah yang memiliki kartu Kusuka atau kartu nelayan. Kemudian mereka mengajukan proposal ke dinas, kemudian dinas turun verifikasi apa benar ini nelayan atau bukan, karena kategori nelayan ini banyak, ada nelayan sambilan dan nelayan utama. Nah itu yang perlu diketahui. Nelayan sambilan kan yang ketika musim bagus mereka pergi, ketika musim tidak bagus mereka ke kebun. Jadi kemudian setelah kita verifikasi, baru kita berikan bantuan,” jelas dia.

Sebelumnya, sebanyak 20 perahu ditemukan terparkir di pantai Pulau Ngele-ngele, Pulau Morotai. Padahal lokasi tersebut adalah kawasan perusahaan PT Morotai Marine Culture (MMC). Informasi yang dihimpun Nuansa Media Grup (NMG) meyebutkan, 20 perahu tersebut dibuat menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Morotai tahun 2023.

Perahu sebanyak itu harusnya sudah disalurkan ke masyarakat, tapi entah kenapa hingga pada penghujung tahun masih terparkir di lokasi tersembunyi. Beberapa warga mengaku melihat perahu itu sudah terparkir sejak beberapa bulan lalu. Satu dari sekian warga mengaku disuruh pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Morotai agar menjaga dan merawat 20 perahu tersebut.

Sejumlah perahu itu pun baru dibagikan ke nelayan pada Kamis (11/1) dengan alasan adanya keterlambatan. Sebab menurutnya, pihak Pemkab Morotai belum melunasi harga pembayaran perahu kepada pihak ketiga. Selain itu, pemkab pun baru menyalurkan perahu tersebut pada awal tahun 2024. Namun begitu, puluhan perahu tersebut belum disalurkan secara keseluruhan.

“Memang sempat tertunda karena waktu penyerahan kemarin juga kan sudah akhir tahun, terus kita kan belum bayar 100 persen, tapi setelah dengan Desember minggu kedua itu terselesaikan pembayaran,” kata Kadis Kelautan dan PerikananMorotai, Yoppi Jutan. (ula/tan)