Daerah  

Sejumlah Musisi dan Seniman Bakal Hiasi Panggung Launching PBKR 2024

Flyer kegiatan.

TERNATE, NUANSA – Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI Provinsi Maluku Utara bakal melaunching Pekan Budaya Kota Rempah (PBKR) tahun 2024, Sabtu, (13/7) di Landmark Ternate pukul 20.00 WIT. Kegiatan ini dirangkaikan dengan berbagai rangkaian acara hiburan lainnya, seperti penampilan musisi dan seniman lokal seperti Randi Husain, Djipeng, Qa’iro, Arif Taslim, Nomat hingga penampilan musikalisasi dari D’facto hingga aksi panggung musisi asal kota musik Ambon Manise, Fresly Nikijuluw dengan tembang-tembangnya yang bakal menghibur para pengunjung pada malam launching Pekan Budaya Kota Rempah 2024 dengan tematik “Merawat Tanah Leluhur” tersebut.

Kegiatan ini merupakan wujud program Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI Provinsi Maluku Utara sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yaitu upaya pendayagunaan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) untuk menguatkan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam mewujudkan tujuan nasional.

Flyer kegiatan.

Tidak hanya berkaitan dengan 10 objek pemajuan kebudayaan saja, melainkan lebih spesifik juga berkaitan dengan objek Cagar Budaya terlebih dalam upaya pendayagunaan Cagar Budaya untuk kepentingan sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat dengan tetap mempertahankan kelestariannya dengan bersandar pada Undang-undang Cagar Budaya No. 11 Tahun 2010.

Berdasarkan pedoman yang diamanatkan dalam kedua undang-undang di atas, maka diperlukan suatu sarana atau fasilitas yang dapat menunjang pemajuan maupun pemanfaatan kebudayaan terhadap masyarakat luas.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XXI, Kuswanto, mengatakan kegiatan pekan kebudayaan tersebut sesuai dengan tugas Balai Pelestarian Kebudayaan yaitu melaksanakan hubungan masyarakat di bidang pelestarian kebudayaan dengan unit kerja/instansi, lembaga, dan masyaraka.

“Kegiatan pelaksanaan kegiatan Pekan Budaya Kota Rempah ini bertujuan untuk melakukan promosi kebudayaan di wilayah kerja BPK XXI kepada khalayak umum di Maluku Utara dan juga melakukan internalisasi nilai-nilai kebudayaan kepada masyarakat, sehingga diharapkan dapat membangun karakter dan kepribadian yang berkebudayaan, di antaranya dengan menghidupkan rasa saling memiliki terhadap kebudayaan nasional maupun lokal sehingga dapat terus menjaga dan melestarikannya,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui bahwa sebagai daerah kesultanan, Maluku Utara tentu kaya akan khasanah kebudayaan daerahnya, baik berupa budaya benda maupun budaya tak benda. Semuanya merupakan warisan para leluhur yang menjadi wajib untuk lestarikan bagi kemajuan bangsa. Warisan kebudayaan masa silam tersebut akan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan dalam kegiatan Pekan Kebudayaan Kota Rempah yang akan dilaksanakan, yaitu mengangkat kearifan lokal Kabata (nyanyian syair puitis), serta Festival Kebudayaan yang terdiri dari pameran budaya, pemutaran Bioling atau Bioskop Keliling, dan berbagai jenis lomba permainan tradisional.

Ritual Panen Kabata, upacara pelaksanaanya secara keseluruhan akan dipimpin dan diadakan oleh pihak masyarakat dari persiapan hingga selesai pelaksanaan kegiatan. Hal ini dimaksud agar masyarakat tempatan akan turut lebih merasa memiliki serta melestarikannya hingga bagi generasi yang akan datang. Kabata ini biasanya dibawakan oleh sekelompok orang yang ingin melakukan gotong royong, mulai dari persiapan lahan hingga saat panen. Kabata yang akan diselenggarakan dalam Pekan Budaya Kota Rempah dengan berbagai rangkaian Festival Kebudayaan yang akan dilaksanakan di Pantai Tugulufa Kota Tidore Kepulauan. (tan)