LABUHA, NUANSA – DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Halmahera Selatan periode 2024-2027 menyoroti peristiwa banjir yang melanda wilayah Kecamatan Gane Timur sejak Rabu (7/8).
GAMKI meminta Pemkab Halmahera Selatan agar lebih serius melakukan langkah antisipasi dalam mengatasi banjir susulan. Itu karena bencana banjir ini sudah berulang kali melanda wilayah tersebut.
“Kami meminta pemerintah beserta instansi terkait segera memenuhi kebutuhan pengungsi dan menyiapkan solusi jangka panjang atas bencana tersebut,” ujar Sekretaris terpilih DPC GAMKI Halsel, Sefnat Tagaku, Kamis (8/8).
Banjir tersebut dipicu curah hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan air meluap ke pemukiman warga. Desa yang dilanda banjir tersebut, yakni Desa Foya, Kotaloow, Tobaru, Foya Tobaru, Lalubi, Akelamo Fida. Termasuk wilayah Satuan Pemukiman (SP) 1A dan 1B Transmigrasi Gane Timur, dan sekitarnya.
“Banjir itu sudah menjadi langganan di wilayah Gane Timur kalau sudah terjadi curah hujan yang tinggi. Karena itu, sudah harus dicarikan solusi yang tepat. Kalau tidak, ini berbahaya,” tegas Sefnat.
“Sebagian warga sudah mengungsi, karena rumah mereka tergenang air yang cukup tinggi. Beberapa fasilitas umum, seperti sekolah, rumah ibadah, dan lainnya juga ikut tergenang air, sehingga pemerintah daerah harus mengambil langkah cepat, supaya warga yang mengungsi dan fasilitas umum yang digenangi air dapat teratasi,” sambung pria kelahiran Gane Timur itu. (tan)