DARUBA, NUANSA – Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggelar gerakan pangan murah merdeka dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, Kamis (15/8).
Amatan Nuansa Media Grup (NMG) di lapangan, warga tampak memadati acara gerakan pangan murah tersebut. Hal itu karena harganya relatif murah dari harga pasaran.
Plt Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Morotai, M Ali Agung Umar Pono, mengatakan pihaknya sering melaksanakan kegiatan serupa untuk mengantisipasi pasokan dan harga pangan yang mulai merangkak naik.
“Jadi yang kita lakukan itu saat momentum hari-hari besar keagamaan maupun ketika harga mulai melonjak. Nanti ini ada beberapa momen lagi kita lakukan seperti di puncak Nataru (Natal dan Tahun Baru). Itu target dan rencana kita yang kita lakukan,” kata Agung.
Ada pun beberapa komoditi yang dipasarkan dalam gerakan pangan murah itu disubsidi oleh dinas terkait. Sehingga, harga yang dijangkau oleh warga sekitar relatif lebih murah. Seperti, harga cabai keriting senilai Rp70 ribu per kilogram disubsidi menjadi Rp50 ribu per kilogram. Kemudian harga telur ayam dihargai Rp70 per rak, dan dijual menjadi Rp60 ribu.
“Harga beras Rp12.500 ribu per kilo, telur pasarannya Rp70 ribu per rak, kita jual Rp60 ribu. Rata-rata subsidi yang kita lakukan di harga pasaran berkisar Rp5 ribu hingga Rp20 ribu. Muda-mudahan kegiatan ini dapat bermanfaat untuk warga,” ujarnya.
Selain itu, kata Agung, pihaknya pun selalu berkoordinasi dengan pemerintah desa serta pedagang untuk melakukan stabilisasi harga dan pasokan pangan.
“Kemudian juga kita berkoordinasi dengan pihak desa dengan teman-teman pedagang yang lain, terutama untuk mengantisipasi minyak goreng dan beras yang lagi naik dalam skala nasional. Kalau saat ini kita lihat komoditi yang lain seperti cabai, bawang, gula, itu masih normal. Jadi itu nanti satu dua minggu ke depan kita akan berkoordinasi dengan pihak Bulog di Tobelo untuk bisa pasok di Morotai,” pungkasnya. (ula/tan)