TERNATE, NUANSA – Yakesma Maluku Utara kembali menggandeng PPK Ormawa Himalogista Unkhair Ternate untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Foramadiahi, Kecamatan Pulau Ternate. Kegiatan yang digelar di Rumah Produksi Fora Lestari Kelurahan Foramadiahi ini, diikuti oleh 20 warga setempat baik dari kalangan ibu-ibu maupun remaja.
Pengabdian ini berfokus pada pemanfaatan biji dan cangkang biji pala sebagai briket minyak atsiri, serta tata cara pengurusan PIRT untuk mendorong peningkatan nilai tambah dari buah pala bagi masyarakat Foramadiahi.
Kegiatan diawali dengan sambutan Ketua Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Unkhair, Dr. Erna Rusliana M. Saleh dan dilanjutkan sambutan oleh Kepala Cabang Laz Yakesma Malu Abu Rahmat Ibrahim.
Dalam sambutannya, Abu Rahmat menyampaikan potensi pala di Maluku Utara, khususnya di Foramadiahi harus diangkat sebagai penghasil utama warga.
Menurutnya, buah pala dipilih karena memiliki potensi yang besar, dengan luas areal perkebunan pala mencapai 26.502 hektar pada tahun 2022. Pala juga dikenal sebagai rempah asli Maluku Utara yang telah dibudidayakan dan diperdagangkan secara turun temurun.
Pada tahun 2019 saja, Maluku Utara mampu mengekspor 2.712.999 kg biji pala. Sehingga pala dianggap sebagai komoditas unggulan di Kota Ternate, dengan nilai ekonomis yang tinggi. Namun, memang selama ini biji pala hanya dijual dalam bentuk mentahan tanpa ada proses pengolahan terlebih dahulu.
“Olehnya itu, warga diharapkan tidak hanya menjual biji pala dalam bentuk mentah, namun diolah menjadi minyak atsiri sehingga harga jual dapat meningkat, juga cangkang biji pala yang selama ini hanya dibakar atau dibuang dapat dimanfaatkan sebagai briket dan dijual ke pasar,” ujarnya.
Sebelum pelatihan, kata dia, dilakukan penyerahan bantuan alat destilasi bagi kelompok usaha Foramadiahi dari Laz Yakesma Maluku Utara. Pelatihan pembuatan briket dan minyak atsiri dilakukan selama 4 jam dan langsung dipraktekkan di depan warga.
Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar dan mendapat respons positif dari masyarakat. Kegiatan pengabdian ini merupakan yang keempat kalinya dilakukan oleh Laz Yakesma dengan pola kemitraan.
“Harapan besar Yakesma Malut ialah makin banyak masyarakat yang mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di sekitar dengan pengolahan menggunakan teknologi sederhana, agar dapat meningkatkan nilai ekonomi produk serta dapat menopang ekonomi keluarga,” harap Abu Rahmat. (tan)
