TERNATE, NUANSA – Pemerintah Kota Ternate menyiapkan lahan seluas 2,6 hektare sebagai tempat relokasi bagi warga yang terkena dampak bencana banjir bandang di Kelurahan Rua. Rencananya, warga dipindahkan ke kawasan Kelurahan Jambula.
Ketua Posko Tanggap Darurat, Rizal Marsaoly, mengatakan di hari keempat pencarian korban masih nihil, apalagi cuaca di Ternate yang kini dilanda hujan mempengaruhi tim SAR gabungan untuk melakukan proses evakuasi di lapangan.
“Hasil pantauan sementara dari tim SAR masih ada sejumlah material menumpuk, yaitu tanah dan batu-batuan. Tadi rapat bersama Deputi BNPB, BPJN, BWS dan kepala BPBD Provinsi Maluku Utara membahas pasca penetapan penanganan tanggap darurat,” ujar Rizal, Rabu (28/8).
Sekretaris Daerah Kota Ternate itu berkata, tata cara atau mekanismenya sudah dibahas dan ada upaya persiapan untuk dilakukan relokasi. Karena itu, pemerintah menyediakan lahan seluas 2,6 hektare di lokasi Kelurahan Jambula.
“Pendataan sementara baru 25 rumah dan kemungkinan bisa bertambah dari radius yang diperluas, walaupun rumah tidak rusak tapi berpotensi itu masuk zona (terlarang) yang akan dilakukan relokasi, karena jarak radius 50 meter kiri kanan,” jelasnya.
Kini, pihaknya melakukan pendataan di lapangan, setelah itu akan dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga. Sebab, menurut pengakuan warga, mereka enggan kembali bermukim di Kelurahan Rua.
“Mereka bersedia untuk pindah. Karena itulah, pemerintah secepat mungkin melakukan proses relokasi, karena mereka tidak selamanya tinggal di tenda pengungsian atau keluarga mereka di kelurahan lain. Untuk itu, pemerintah menjamin agar warga mendapat hunian yang layak,” tandas Rizal. (udi/tan)
