TERNATE, NUANSA – Kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Maluku Utara tahun 2024 dipastikan hanya diikuti empat pasangan calon (paslon). Mereka adalah Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan, Muhammad Kasuba-Basri Salama, Benny Laos-Sarbin Sehe, Aliong Mus-Sahril Thahir.
Sebelum itu, ada salah satu tokoh Maluku Utara yang rencananya ikut berkompetisi di Pilgub Maluku Utara. Dia adalah Taufik Madjid. Namun, karena terkendala beberapa hal, sehingga Sekjen Kemendes PDTT itu gagal maju di Pilgub 2024.
Lantas, ke mana arah dukungan simpatisan Taufik Madjid di Pilgub Maluku Utara?
Sebagaimana diketahui, gagasan dan gerakan politik yang diusung Taufik Madjid, yakni Transformasi Malut. Hal itu seirama dengan tim pendukung Taufik Madjid yang menggunakan sebutan yang sama. Hingga saat ini, Tim Transformasi Malut belum menentukan arah dukungan terhadap paslon tertentu, sehingga sikap politik tim ini dipertanyakan publik.
Ketua Tim Transformasi Malut, Fitrah Akbar, mengatakan berdasarkan diskusi dan pembahasan internal, pihaknya belum menentukan sikap dan keputusan untuk mendukung salah satu paslon di Pilgub Maluku Utara.
“Memang, baik dari tim maupun relawan sedang berdiskusi dan mempertimbangkan arah politik, tetapi sampai saat ini belum ada keputusan,” ujar Fitrah kepada Nuansa Media Grup (NMG), Rabu (4/9).
Kendati begitu, pihaknya tidak bisa memungkiri sudah ada beberapa orang dari Tim Transformasi Malut yang menentukan pilihan dan bergabung dengan beberapa kandidat.
“Jika ada bagian dari kami yang telah bergabung dengan kandidat-kandidat yang ada, tentu itu merupakan sikap politik pribadi, bukan sikap politik tim. Kami menghargai dan menghormati sikap politik tersebut karena itu hak sebagai warga negara dan individu,” tutur Fitrah.
Ia menegaskan, Transformasi Malut yang awalnya merupakan gagasan dan gerakan politik akan bertransformasi menjadi sebuah foundation yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya.
“Melihat dinamika internal tim saat ini, saya rasa tidak akan ada sikap politik Tim Transformasi Malut untuk mendukung salah satu kandidat, karena Transformasi Malut akan menjadi sebuah yayasan (foundation). Sikap politik akan dikembalikan ke pribadi masing-masing atau individu,” jelas Fitrah.
“Yang jelas, Transformasi Malut akan berfokus pada pemberian akses beasiswa bagi anak-anak muda, bantuan akses kesehatan bagi yang kurang mampu, dan gerakan sosial budaya serta pembinaan desa di Maluku Utara,” sambungnya menutup. (tan)