DARUBA, NUANSA – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Maluku Utara resmi menggelar musyawarah daerah ke-XI. Musda bertajuk “Menata Maluku Utara” ini berlangsung di gedung Morotai Islamic Center, Kabupaten Pulau Morotai, Jumat (20/9) malam.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPD IMM Malut, Usman Mansur, menyampaikan banyak hal yang perlu ditata kembali oleh pemangku kebijakan dan pengendalian sistem di negeri ini. Masalah ekonomi, gratifikasi, korupsi, dan problem lainnya yang menggerogoti Maluku Utara, harus menjadi kajian rutin setiap kader.
“Jika sistem ini baik, saya haqul yakin pemerintahan di negeri ini juga akan baik. Maka, sebagai kader IMM kita diajarkan untuk mandiri, tidak bergantung pada orang lain dan tetap kritis melihat dinamika problem sosial,” ucap Usman.
“Kita tahu bersama APBD Maluku Utara itu cukup besar, akan tetapi APBD ini lari entah ke mana? Maka pada malam yang berbahagia ini, saya ingin sampaikan bahwa kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah harus peka terhadap kondisi kekinian,” sambungnya.
Usman menegaskan, perkembangan zaman begitu cepat, sehingga kader IMM tidak boleh ketingalan. Sebab, IMM disiapkan menjadi kader umat dan bangsa.
“Melihat perubahan dunia yang amat cepat, kader IMM perlu mempersiapkan diri dari sekarang, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dinamika pergerakan, dan bahkan perubahan dunia yang mampu mempengaruhi berbagai sisi,” ujar Usman.
Di kesempatan yang sama, Pj Bupati Morotai, Burnawan, mengatakan Provinsi Maluku Utara sebagai salah satu wilayah dengan sumber daya terbesar mestinya mampu dikelola secara baik, terutama bagi kelompok pemuda yang berkapasitas.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa Maluku Utara memiliki potensi yang besar baik dari segi sumber daya alam, pariwisata maupun budaya. Namun semua potensi ini hanya akan bisa terwujud maksimal jika kita mampu menatanya dengan bijaksana, penuh integritas dan semangat kolaboratif,” ujarnya.
Burnawan melihat peran pemuda, khususnya mahasiswa merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menata masa depan Maluku Utara.
“Oleh sebab itu, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi kepemudaan memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi motor penggerak perubahan demi tata kelola sumber daya alam dan sumber daya manusia agar lebih baik ke depan,” pungkasnya. (ula/tan)